Kementan Dan Cap Lang Bermitra Produksi Obat Herbal Antivirus Covid-19 - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Kementan Dan Cap Lang Bermitra Produksi Obat Herbal Antivirus Covid-19


 Formula aromatik, ramuan inhaler, ramuan serbuk nanoenkapsulat, dan minyak atsiri eucalyptus citridora
(Foto: Istimewa)

Sulut24.com - Jakarta, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) meneliti potensi eucalyptus secara eksklusif kepada Cap Lang. Produk yang akan dibuat berbahan dasar eucalyptus ini berupa formula aromatik, ramuan inhaler, ramuan serbuk nanoenkapsulat, dan minyak atsiri eucalyptus citridora.

Kementerian Pertanian (Kementan) dan PT Eagle Indo Pharma (Cap Lang) menyepakati bermitra pembuatan produk antivirus berbasis eucalyptus untuk pencegahan penularan Covid-19. Produksi massal akan dilakukan usai mendapatkan nomor registrasi izin edar.

Kerja sama yang telah disepakati ini dalam bentuk penyerahan lisensi formula hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) terkait potensi eucalyptus secara eksklusif kepada Cap Lang. Produk yang akan dibuat berbahan dasar eucalyptus ini berupa formula aromatik, ramuan inhaler, ramuan serbuk nanoenkapsulat, dan minyak atsiri eucalyptus citridora.

"Ini kerja keras semua teman-teman mendorong satu langkah lebih cepat. Terima kasih sudah disambut dengan baik, dan harapan kita semua ini bisa segera tersedia di masyarakat pada umumnya," kata Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry melalui konferensi pers secara virtual, Senin (18/5/2020).

Fadjry menuturkan pihaknya telah melakukan penelitian ilmiah ihwal potensi inovasi eucalyptus yang bisa membunuh virus beta corona dan gamma corona sebanyak 80-100 persen. Kandungan senyawa aktif berupa 1,8-cineole (eucalyptol) juga disimpulkan mampu bereaksi untuk Covid-19.

Potensi eucalyptus yang sudah dirasakan manfaatnya terhadap pasien positif Covid-19 ini bisa langsung diproduksi massal tanpa perlu melakukan uji klinis seperti pada vaksin dan obat oral. Produk yang telah dikembangkan Balitbangtan pun hanya perlu dioleskan dan dihirup penggunaannya untuk mencegah tertular virus. (dilansir dari Medcom.id)

(Foto: Istimewa)

"Kita perlu cepat sehingga perlu dukungan, kalau melalui mekanisme cukup lama dan ini bukan vaksin atau obat oral seharusnya bukan uji klinis tapi uji efektivitas saja," tuturnya.

Saat ini, proses registrasi izin edar inovasi antivirus berbasis eucalyptus telah diajukan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Fadjry mengaku telah mendapatkan dorongan langsung dari Mentri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk menyiapkan data pendukung agar proses perizinan bisa rampung dalam waktu dekat.

"Kami coba bantu teregistrasi cepat sehingga bisa produksi massal dan kontribusi pada penyebaran covid-19," ujarnya.

Semantara itu, CEO Cap Lang Susanti Halim menuturkan bahwa pihaknya berpengalaman sejak lama mengolah eucalyptus menjadi produk kesehatan dan meyakini ampuh sebagai penawar Covid-19. Proses produksi inovasi antivirus yang diteliti Balitbangtan pun bisa langsung dilakukan dengan kesiapan mesin pengolahan.

"Kami dari awal sudah lakukan pengembangan eucalyptus jauh sebelum pandemi Covid-19. Pada saat SARS kami kembangkan produk spray dan banyak bantu pada 2002," ungkapnya.

Dalam kolaborasi ini, Cap Lang mempunyai kewajiban untuk memproduksi produk antivirus dengan supervisi dari Balitbangtan. Kerja sama ini diharapkan semakin cepat proses pengembangan produk untuk digunakan masyarakat sebagai upaya dalam penanganan pandemi virus korona.

"Kami berkomitmen mendistribusikan produk ini. Terima kasih atas kepercayaan kepada kami supaya bisa produksi sebagai produk Indonesia untuk Indonesia dan dunia nantinya," ungkapnya. (tim-red)

(sumber Balitbangtan Kementan RI)