Raker Komite II DPD RI-Kementan, Senator SBANL Soroti Kelangkaan Benih Jagung dan Pupuk - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Raker Komite II DPD RI-Kementan, Senator SBANL Soroti Kelangkaan Benih Jagung dan Pupuk

Senator SBANL berjabatan tangan dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. (foto: Ist)

Sulut24.com, MINSEL - Meski tahun 2021 produksi jagung mencapai 23,04 juta ton atau naik 0,52%, tetapi di sejumlah daerah, termasuk Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sampai saat ini masih mengalami kelangkaan benih jagung dan pupuk. 

Hal ini dikemukakan oleh Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) Ir. Stefanus B.A.N Liow, M.A.P dalam Rapat Kerja (Raker) Komite II DPD-RI dengan Kementerian Pertanian (Kementan).

Raker yang dipimpin Ketua Komite II DPD-RI Yorrys Raweyai didampingi tiga Wakil Ketua masing-masing H. Bustami Zainudin, S.Pd, MH, dan Dr. IR. H. Abdullah Puteh, M.Si, serta Lukky Semen, SE ini, berlangsung di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (31/01/2022). 

Hadir pada kesempatan itu, Menteri Pertanian (Mentan) Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H, M.Si, M.H didampingi sejumlah petinggi di jajaran Kementan RI.

Dalam Raker tersebut, Senator yang akrab disapa SBANL ini meminta agar pemerintah pusat melalui Kementan merealisasikan permintaan ketersediaan benih jagung, padi, dan kebutuhan pupuk. 

"Saya mohon Pak Menteri agar benar-benar menaruh perhatian dan kepedulian untuk kemajuan pertanian di daerah, termasuk Provinsi Sulawesi Utara (Sulut)," pinta putra asli Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) ini.

Berbagai aspirasi serta kepentingan daerah dan petani, disampaikan oleh Anggota DPD-RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sulut ini.

Wakil Daerah yang juga akrab disapa Bung Stefa ini pun meminta pengadaan vaksin rabies untuk anjing, vaksin hog korela untuk ternak babi, program padat karya jalan usaha tani, dan pengadaan sumur tanah dalam embung.

"Tolong diadakan pula sarana dan prasarana (sarpras) irigasi persawahan, sarpras untuk mendukung ekspor bunga krisan, dan alat mesin pertanian (alsintan) termasuk traktor dan cultivator jagung," usul mantan Ketua Komisi Pria/Kaum Bapa (P/KB) Sinode GMIM ini.

Pada kesempatan itu, Senator SBANL kembali meminta Mentan RI untuk memperhatikan penataan kelembagaan, Sumber Daya Manusia (SDM) dan kesejahteraan penyuluh pertanian, serta mengoptimalkan pelatihan/pendampingan pengajuan dan pengelolaan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian.

Menanggapi hal tersebut, Mentan RI Yasin Limpo memberikan apresiasi berbagai gagasan dari para senator seraya mengajak untuk bersama-sama memajukan pembangunan pertanian. 

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) ini mengungkapkan, banyak tantangan dalam pembangunan pertanian selama satu tahun terakhir, akibat dampak pandemi Covid-19.

"Pandemi Covid-19 menimbulkan kekhawatiran terhadap jaminan produksi, masalah distribusi dan akses pangan masyarakat. Ini butuh perhatian dan upaya khusus dalam menyediakan pangan bagi 273 juta jiwa penduduk Indonesia," ujar Mentan RI ke-28 yang menjabat sejak 23 Oktober 2019 di Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024 ini.

Senator SBANL saat mengikuti Raker Komite II DPD-RI dengan Kementerian Pertanian. (foto: Ist)

Namun setelah melalui usaha keras semua jajaran pertanian di tingkat pusat maupun daerah, serta sinergi kementerian/lembaga dan stakeholder lainnya, pada akhirnya semua dapat teratasi dengan segala baik. 

Menurutnya, pertumbuhan sektor pertanian di tengah pandemi Covid-19 sangat luar biasa karena mampu menyumbang kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

"Sektor pertanian terbukti mampu menjadi penyelamat atas anjloknya ekonomi nasional akibat pandemi Covid 19 yang masih berkepanjangan," ungkap pejabat negara kelahiran Makassar, 16 Maret 1955 ini.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian pada triwulan II 2020 tumbuh sebesar 16,24 (QtoQ) dengan nilai ekspor pada Januari-Desember naik sebesar 15,79 persen atau sekitar Rp. 451,77 triliun. 

Lalu pada triwulan 1 2021, sektor pertanian juga masih tumbuh meyakinkan dengan angka sebesar 2,95 (YonY)

"Terkait program dan kegiatan strategis Kementan pada tahun 2022 ini, tetap fokus menyediakan pangan utama bagi penduduk Indonesia serta diikuti upaya meningkatkan daya saing produk pertanian agar dapat mengisi pasar ekspor," pungkas Mentan Yasin Limpo. (Simon)