BBM Pertalite Langka di Talaud, SPBU Melonguane dan Maririk Ungkap Penyebab - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

BBM Pertalite Langka di Talaud, SPBU Melonguane dan Maririk Ungkap Penyebab

Suasana SPBU Melonguane dan SPBU Maririk (Foto: ist)

Stok habis akibat keterlambatan kapal transportir, pasokan diperkirakan normal kembali awal pekan depan.

Sulut24.com, TALAUD – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite terjadi di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pada Jumat (3/10/2025). SPBU Melonguane dan SPBU Maririk terpantau tutup sehingga tidak melayani penyaluran Pertalite ke masyarakat.

Penanggung jawab SPBU Melonguane, Citrayadi Korayan, mengatakan stok habis karena keterlambatan kapal transportir dari Bitung menuju Talaud. 

“Sudah dua minggu kapal tidak masuk karena faktor cuaca, jarak tempuh Bitung–Talaud yang cukup jauh, serta salah satu kapal mengalami kendala mesin,” ujarnya melalui sambungan telepon WhatsApp.

Korayan menjelaskan, biasanya SPBU Melonguane mendapat pasokan Pertalite sebesar 90.000 liter (90 KL). Namun sejak dua pekan terakhir, pasokan tidak masuk sehingga layanan terhenti. Ia menambahkan, dua kapal transportir kini telah berada di perairan Talaud dan diperkirakan melakukan pengisian BBM ke SPBU pada Sabtu–Minggu.

“Pelayanan diperkirakan kembali normal pada Senin, 6 Oktober 2025. Kami berharap masyarakat Talaud, khususnya di Kecamatan Melonguane, dapat bersabar,” kata Korayan.

Hal serupa disampaikan pengelola SPBU Maririk, Nus. Ia menyebut keterlambatan kapal transportir menjadi penyebab utama kelangkaan. 

“Kapal sudah berada di sekitar Pulau Mangaran perairan Talaud,” ujarnya kepada Sulut24.com.

SPBU Maririk biasanya mendapat jatah Pertalite sekitar 35.000 liter (35 KL) dan Solar 5.000 liter (5 KL). 

“Hari Senin mendatang kami akan melakukan pelayanan secara maksimal dan pasokan Pertalite kembali tersedia,” tambah Nus.

Kelangkaan Pertalite ini berdampak pada sejumlah wilayah di Pulau Karakelang, termasuk Kecamatan Beo, Rainis, Pulutan, Melonguane Timur, Beo Utara, Beo Selatan, Essang Selatan, Gemeh, dan Tampan’Namma. (ep)