Inspektorat Minut Kumpulkan Kepsek Sekda Wowiling: Bantuan Revitalisasi Sekolah jadi Prioritas Pemerintah - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Inspektorat Minut Kumpulkan Kepsek Sekda Wowiling: Bantuan Revitalisasi Sekolah jadi Prioritas Pemerintah

Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Utara Ir. Novly Wowiling (Foto: ist)

Sekda Minut Tegaskan Revitalisasi Sekolah Jadi Prioritas Nasional untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan.

Sulut24.com, MINAHASA UTARA - Inspektorat Kabupaten Minahasa Utara, Rabu 1 Oktober 2025 telah mengumpulkan semua Kepala Sekolah' penerima bantuan dana revitalisasi.

Hal tersebut turut dibenarkan Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Utara Ir. Novly Wowiling.

Menurutnya, garis besar pertemuan tersebut dimana Inspektorat memastikan bahwa semua proses dalam program revitalisasi sekolah sesuai dengan petunjuk teknis dan ketentuan yang berlaku, sehingga menghasilkan pembangunan sarana dan prasarana yang berkualitas dan memadai. 

Dijelaskannya, pentingnya pengawasan dan pelaksanaan program revitalisasi sekolah agar tidak terjadi penyimpangan dan penyalahgunaan dana, yang berisiko merusak tujuan mulia peningkatan mutu pendidikan. 

Fokus utamanya adalah memastikan proyek tersebut dikerjakan dengan tanggung jawab dan transparan, sehingga dapat menjadi jembatan harapan untuk peningkatan kualitas pembelajaran, bukan menjadi "ladang penyimpangan" atau "ladang korupsi". 

Dikatakannya, tujuan program Revitalisasi sekolah ini adalah untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan demi kualitas pembelajaran yang lebih baik, aman, dan nyaman bagi peserta didik. 

Ia menjelaskan program revitalisasi sekolah sebagai prioritas nasional, sejalan dengan Asta Cita ke-4 Presiden Prabowo memperkuat pembangunan SDM, pendidikan, kesehatan, dan kesetaraan.

Program ini bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan investasi strategis untuk menyiapkan generasi emas. 

Menurutnya, pembangunan fisik sekolah adalah prasyarat untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, menumbuhkan semangat belajar, dan memotivasi para pendidik.

"Bapak Presiden Prabowo menekankan, “tidak boleh ada sekolah yang atapnya runtuh, dan tidak boleh ada sekolah tanpa WC". Ini menjadi komitmen nyata untuk mengatasi masalah mendasar yang telah lama membelenggu dunia pendidikan," kata Sekda Wowiling. 

Sekda Wowiling juga menjelaskan program revitalisasi sekolah dilaksanakan melalui mekanisme swakelola, di mana dana dikelola langsung oleh sekolah, dengan melibatkan masyarakat sekitar. 

Model ini memiliki keunggulan, yakni transparan, hemat biaya, sekaligus mendorong perputaran ekonomi lokal karena bahan bangunan dan tenaga kerja diperoleh dari daerah setempat.

Untuk itu dibentuk panitia pembangunan satuan pendidikan (P2SP) yang melibatkan masyarakat, didampingi tim teknis dari dinas pendidikan, perguruan tinggi, dan kementerian. 

"Pendampingan teknis diperlukan agar mutu bangunan sesuai standar, tidak asal-asalan," tegas Wowiling.

Selain itu menurut Wowiling tanpa pengawasan yang ketat, kebijakan bagus sekalipun bisa berubah menjadi ladang penyimpangan.

Untuk itu diperlukan pengawasan yang baik untuk memastikan program berjalan sesuai tujuan dan mencegah penyalahgunaan wewenang atau dana. (Joyke)