Pembagian Bapok Disoal, Picu Kerumunan Warga - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Pembagian Bapok Disoal, Picu Kerumunan Warga

Nampak kerumunan warga saat memgantri pembagian sembako (Foto: Sulut24/Johan)

Sulut24.com - Sangihe, Pembagian bantuan berupa Bahan Pokok (Bapok) bagi warga disejumlah wilayah di Kepulauan Sangihe kembali disoal. Pasalnya, pembagian bantuan ditengah Pandemi Covid-19 ditengarai tak lagi memperhatikan Protap Kesehatan yang mengharuskan pemakaian masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan ketentuan lainnya.

Lihat saja yang terjadi di Kecamatan Manganitu pada Jumat (23/10/2020) lalu saat digelar Pembagian Bapok bagi warga di 18 kampung se-Kecamatan Manganitu.

Tak kurang dari 100 orang warga terlihat berkerumun dan sedikit berdesakan saat menerima Bapok yg diberikan pemerintah melalui Dinas Sosial Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe. Kerumunan warga tersebut tak bisa dihindari selain tak ada petugas yang mengatur, kerumunan juga dipicu minimnya kesadaran warga terhadap proteksi diri menghindari penularan Covid-19.

Warga Manganitu, Lasarus Makahaube mengaku geram melihat kerumunan warga yang tak menghiraukan himbauan pencegahan Covid-19. Makahaube juga menyayangkan tak ada petugas atau aparat pemerintah yang berjaga dan mengarahkan kerumunan warga.

Padahal, menurutnya, kegiatan tersebut ikut dihadiri Bupati Kepulauan Sangihe. "Penyaluran Bapok itu penting dilakukan tapi Protap Covid-19 juga harus jadi perhatian. Dimana Satgas dan Polisi yang selama ini getol memberlakukan Protap? Mengapa di DPRD, 12 orang warga yang ingin ketemu anggota dewan mendapat tekanan dan ancaman sementara ratusan orang berkerumun ini hanya dibiarkan saja?," protes Makahaube

Camat Manganitu, Treenov Toufan Ponto dihubungi Sulut24.com menyatakan, dirinya sudah memberikan pernyataan melalui media sosial menanggapi persoalan tersebut. Jika ada yang keliru, kata dia, akan dijadikan bahan perbaikan kedepan. 

"Sekiranya ada yang keliru atau salah dalam pelaksanaan kegiatan kemarin itu akan menjadi perhatian dan perbaikan kedepanya," jelas Pontoh. (Johan)