Penyembahan Berhala, Awal Kehancuran Umat Yehuda - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Penyembahan Berhala, Awal Kehancuran Umat Yehuda

Ketua Komisi PKB Sinode GMIM Pnt. DR. GS Vicky Lumentut (Foto: Ist)

Ketika JPAR Beribadah Bersama GMIM Batak

Sulut24.com - Manado, Kerinduan dan harapan jemaat GMIM berbahasa batak di Manado untuk bisa bertatap muka langsung dengan calon Walikota Manado Prof. DR. Julyeta Paulina Amelia Runtuwene (JPAR) akhirnya terwujud. Meskipun tatap muka tersebut berlangsung dalam ibadah minggu yang dipimpin Ketua Komisi PKB Sinode GMIM Pnt. DR. GS Vicky Lumentut, namun jemaat GMIM berbahasa batak di Manado ikut menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran mantan Rektor Unima tersebut.

Melalui pembacaan Alkitab 2 Raja-raja 23 : 1-14, Lumentut dalam khotbanya mengajak jemaat untuk meneladani apa yang dilakukan Raja Yosia yang dengan tegas menolak dan membersihan kehidupan umat Yehuda bahkan Israel secara keseluruhan dari penyembahan berhala. 

“Mari kita jauhkan pikiran dan perbuatan kita dari dosa. Jangan pernah kita memberikan kesempatan kepada dosa mengusai diri kita,” ajak Lumentut.

Akibat penyembahan berhala berlebihan yang dilakukan bangsa Yehuda bahkan Yerusalem lanjut Lumentut, maka murka Tuhan Allah berlaku dalam kehidupan mereka. “Seluruh daerah Yehuda bahkan Jerusalem hancur karena murka Tuhan Allah berlaku dalam kehidupan mereka,” kata Lumentut.

Dalam kaitan dengan jemaat GMIM berbahasa Batak di Manado, firman Tuhan hari ini lanjut Lumentut mengajak seluruh jemaat untuk melakukan reformasi diri secara pribadi, persekutuan bahkan kelembagaan. 

“Hanya dengan hidup benar dihadapan Tuhan Allah maka kita akan diberkati bahkan dibaharui dari berbagai aspek,” kata Lumentut sambil mengingatkan betapa pentingnya hidup takut akan Tuhan Allah dan menjadi garam dan terang bagi sesama.

Sebagai bentuk kebersamaan atas hadirnya Prof. DR. Julyeta Paulina Amelia Runtuwene (JPAR), seluruh majelis jemaat ikut mendoakan secara khusus atas pemberian diri Prof Runtuwene sebagai calon walikota Manado dalam kontestasi pilkadayang akan dilaksanakan 09 Desember 2020 mendatang. 

“Kami bersyukur memiliki calon pemimpin kota Manado kedepan yang takut akan Tuhan. Ini adalah komitmen iman kami sebagai warga gereja,” ujar Bensar Pardede, salah satu warga Batak di Manado. (*tim)