PDAM Wanua Wenang Manado: Dari Mata Air 'Koemahoekoer' Hingga Kini
Suasana kantor PDAM Manado (Foto: Ist)
Catatan: Ein A. Gilingan
(Bagian lima)
Sulut24.com, MANADO - YA, Meiky Taliwuna SE.Ak, MM, ditugaskan Walikota Manado untuk mengelola PDAM Manado yang namanya kini PDAM Wanua Wenang Manado. Sejak dilantik tanggal 28 Juni 2021 oleh Wakil Walikota Manado, dr Richard Sualang, Meiky mulai bekerja penuh.
Barangkali, publik Manado –khususnya dunia usaha perbankan, sudah mengenal sosok Meiky Taliwuna yang humble itu. Paling tidak, sudah tahu kiprah dan sepak terjang usahawan dan bankir muda berdarah Talaud itu dalam dua dekade terakhir.
Tergolong ideal kalau Meiky Taliwuna dipercaya Walikota Manado menjadi orang nomor satu di PDAM Wanua Wenang Manado. Dari latar keilmuan yang dipadu pengalaman manajerial serta kematangan memimpin, pilihan Walikota Manado adalah tepat.
Kendati demikian, tidak mudah bagi seorang Meiky Taliwuna untuk membenahi PDAM Manado. Tidak hanya menggerakan sumber daya manusia untuk membangun perusahaan pelat merah milik pemerintah Kota Manado tersebut.
Dia harus menyelesaikan aneka persoalan yang melilit PDAM Manado. Dia wajib memperbaiki carut-marut pengelolaan manajemen ‘kotor dan amburadul’ perusahaan ini. Lebih dari itu, dia harus meningkatkan kualitas produksi dan layanan kepada masyarakat Manado; konsumen yang senantiasa bertahan meskipun produksi air bersih sering bermasalah.
Oya, disaat dilantik sebagai Direktur Utama, saat itu PDAM Manado sedang berada pada puncak persoalan. Persoalan yang benar-benar rumit. Persoalan hukum yang sangat mengganjal. Terutama mengenai posisi status kepemilikan Lembaga. Akibat didera persoalan tersebut, PDAM Manado seakan enggan hidup, mati pun tidak.
Seiring dengan sudah berakhir masa kontrak kerjasama Pemerintah Kota dan PDAM Manado dengan Waterleidengmaatscappij Drenthe (WMD) Belanda melalui anak perusahaan BV. Tirta Sulawesi, tangan dingin Meiky Taliwuna menyelesaikan satu per satu persoalan di PDAM Manado.
“Tulis ini, pada 1 Januari 2022, warga Manado akan merdeka dari penjajahan Belanda, dalam tanda kutip terkait pelayanan air bersih,” ujar Meiky kepada wartawan dalam suatu kesempatan.
Dengan demikian, PDAM Manado mengakhiri kontrak kerjasama pada 1 Januari 2022. “Terhitung tanggal 1 Januari 2022, warga Manado akan merdeka untuk kedua kalinya dari penjajahan belanda. Sesuai instruksi Walikota Manado, PDAM akan ambil alih,” ucap Meiky.
Jika dihitung, selama 16 tahun PDAM Manado mengalami masalah krusial. Terutama pada kuantitas maupun kualitas layanan. Sebagian besar wilayah pinggiran Kota Manado lebih khususnya di daerah pegunungan belum terjangkau layanan air bersih.
Menjalani tugas dan tanggung jawab, Meiky bekerja sesuai koridor aturan dan arahan Walikota Manado. “Sesuai petunjuk Walikota Manado, Pak Andrei Angouw pelayanan air bersih kepada masyarakat tidak bisa berhenti walau satu menit pun. Untuk itu kami akan berupaya semaksimal mungkin,” ujarnya.
Selanjutnya, Meiky Taliwuna masih harus membenahi banyak hal. Sebab PDAM Manado masih dililit berbagai permasalahan. Termasuk masalah krusial seperti banyaknya saluran air yang rusak, kualitas air yang kurang baik, banyak pelanggan yang tidak mendapatkan air dengan debet air yang memadai dan sesuai.
Tangan dingin Meiky Taliwuna mulai menyelesaikan persoalan tersebut. Melakukan pembenahan demi pembenahan. Melanjutkan perbaikan fasilitas yang digulir pemerintah sepanjang tahun 2017-2021.
Penting dan harus dicatat jelas, pada pertengahan 2017, PDAM Kota Manado disebut-sebut ketambahan 430 SR di wilayah Kelurahan Buha. Lalu penyerahan IPA Pandu tahun 2018 yang diikuti dengan kurang lebih 370-an SR di Kluraqhan Pandu. Tahun 2019 ketambahan 1 SPAM IPA SWRO (Salt Water Reverse Osmosis) di Kecamatan Bunaken Kepulauan dengan 319 SR.
Lalu jumlah SR terus bertambah pada tahun-tahun berikutnya. Tahun 2020/21 PDAM Kota Manado ketambahan 2.164 SR. SR tersebut dipasang oleh Dinas PUPR. Ada pula 1.558 SR yang dipasang oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Manado, serta 250 SR yang dibiayai dengan DAK (Dana Alokasi Khusus).
Saat ini, PDAM Wanua Wenang Manado memiliki sejumlah unit/cabang Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA). Ada IPA SWRO Pulau Bunaken di Jl. Pangalisang Kelurahan Bunaken, Kecamatan Bunaken Kepulauan. Ada pula IPA Politkenik di Perum Kairagi Permai, Kelurahan Kairagi Dua, Kecamatan Mapanget. Lalu ada IPA Pandu di Perum Pengungsi Pandu, Kelurahan Pandu, Kecamatan Bunaken.(*Penulis: Pemimpin Umum Sulut24.com/Bersambung)