Pembobolan Mesin ATM BNI di Tomohon, Pelaku Diduga Gunakan Las Karbit
Tangkapan layar kondisi mesin ATM yang dibobol (Foto: ist)
Sulut24.com, TOMOHON - Sebuah mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik Bank Negara Indonesia (BNI) yang terletak di depan Gereja Katolik, Kelurahan Kakaskasen Satu, Tomohon, dibobol oleh pelaku tak dikenal pada Selasa, (1/4) dini hari. Pelaku diduga menggunakan las karbit untuk membuka paksa mesin ATM, menyebabkan bagian mesin meleleh.
Video pasca-pembobolan yang beredar luas di media sosial menunjukkan kondisi mesin ATM yang rusak parah akibat proses pembobolan tersebut.
Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap identitas dan motif pelaku.
Penggunaan las karbit dalam aksi pembobolan ATM bukanlah hal baru di Indonesia. Metode ini memungkinkan pelaku untuk membuka brankas mesin ATM dengan relatif cepat dan minim suara, sehingga sering digunakan dalam aksi kejahatan serupa.
Meski di Kota Tomohon pembobolan mesin ATM ini merupakan kasus pertama, namun di daerah lain kasus serupa telah beberapakali terjadi, diantaranya terjadi di Mojokerto pada tahun 2018 dimana sebuah mesin ATM di dalam minimarket Jalan Raya Trowulan, Desa Watesumpak, Mojokerto, dibobol menggunakan alat las. Pelaku berhasil membawa kabur uang tunai sebesar Rp 673,7 juta setelah membuka paksa kotak uang di mesin ATM.
lalu di Bandar Lampung pada tahun 2024, mesin ATM di sebuah minimarket di Jalan Panglima Polim dibobol kawanan pencuri. Uang sebanyak Rp 612 juta lenyap. Tim Inafis menemukan mesin las di lokasi, diduga digunakan untuk merusak dan membuka mesin ATM tersebut. Kemudian terjadi di Bogor pada tahun 2022 dimana upaya pembobolan mesin ATM di Nanggewer, Kecamatan Cibinong, digagalkan oleh petugas kopolisian. Pelaku mencoba membongkar brankas ATM menggunakan alat las, namun melarikan diri saat mengetahui kedatangan polisi.
Pembobolan mesin ATM dengan metode las karbit ini menjadi tantangan serius bagi keamanan perbankan di Indonesia sehingga diperlukan inovasi dalam sistem keamanan dan peningkatan patroli di area rawan untuk mencegah aksi kejahatan semacam ini di masa mendatang. (fn)