CEP Bicara Soal "Making South Minahasa 4.0" - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

CEP Bicara Soal "Making South Minahasa 4.0"

Sosialisasi Making South Minahasa 4.0
Sosialisasi Making South Minahasa 4.0  Hotel Sutan Raja Minsel (29/6)


Sulut24.com - Amurang, Bupati Kabupaten Minahasa Selatan Dr Christiani E Paruntu SE mengatakan Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan siap hadapi era revolusi industri 4.0.

Hal itu dikatakannya pada saat Sosialisasi Making South Minahasa 4.0 yang mengangkat tema Langkag Minahasa Selatan menghadapi era revolusi industri 4.0.

Sosialisasi yang juga dihadiri Komisaris Utama dan Komisaris Independen PT. Telkom Indonesia Prof. Rhenald Kasali, Ph.D,  EUP Regional 7 Telkom Aris Dwi Tjahyanto,  Kadis Kominfo Minahasa Selatan Roy Mandey, Kadis PMD Hendrie Lumapow, Kadis Pendidikan Fietber Raco, para Kepala OPD ini berjalan menarik perhatian khususnya bagi pegiat Industri dan Usaha Minahasa Selatan (27/6).

Dalam penyampaiannya Bupati Kab. Minsel Dr. Christiani E. Paruntu, SE bahwa Kabupaten Minahasa Selatan telah memulai menerapkan pelaksanaan e-government untuk memberikan pelayanan masyarakat yang mudah cepat dan transparan.

Contohnya dalam pengadaan barang jasa melalui e-procurement,  digitalisasi administrasi dengan penerapan sistem informasi manajemen keuangan daerah/(simda), sistem informasi manajemen tata usaha (simtu), perizinan online pengelolaan keuangan desa menggunakan aplikasi siskeudes/sistem keuangan desa serta penerapan e-kinerja dan e-absen.

Hingga saat ini sedang dalam peralihan sistem ke perencanaan menggunakan e-planning dan e-bugeting.

"Industri 4.0 adalah industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Hal tersebut merupakan tren otomatisasi pertukaran data dalam teknologi manufaktur, termasuk  sistem cyber-fisik, internet of things (IOT), komputasi awan, dan komputasi kognitif," ujarnya.

Bupati Minahasa Selatan juga menilai bahwa sektor industri di Minsel belum mendekati 4.0, misalnya pada industri agraris, walaupun sudah ada desa yang ditetapkan menjadi desa hortikultura digital, masih ada petani yang belum memanfaatkan teknologi industri dan teknologi informasi digital.

"Terlepas dari berbagai keterbatasan yang ada Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan telah bersiap menghadapi berbagai tantangan perkembangan zaman dimulai dari pembangunan infrastruktur untuk pemerataan distribusi di berbagai sektor dan peningkatan kurikulum pendidikan guna menghadapi perkembangan industri 4.0," pungkasnya.
(JPK).