Perjuangkan Hak-Haknya, Aliansi Peduli Perempuan Sulut “Turun Ke Jalan“ - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Perjuangkan Hak-Haknya, Aliansi Peduli Perempuan Sulut “Turun Ke Jalan“


Peringatan Hari Perempuan Internasional (International Woman's Day) Kota Manado (9/3)

Sulut24.com - Manado, Peringatan Hari Perempuan Internasional (International Woman's Day) di Kota Manado, diwarnai dengan aksi damai yang dilakukan oleh gabungan Aliansi Masyarakat Peduli Perempuan Sulawesi Utara di Tugu Zero Point Manado, Senin (09/03/2020).

Aksi turun kejalan itu adalah bentuk solidaritas kaum perempuan di Sulawesi Utara yang secara tegas menolak segala bentuk aturan atau Undang-Undang yang tidak membela dan memperjuangkan hak - hak perempuan di Indonesia.

“Kita mendukung dunia yang dapat memberikan kesetaraan dan menolak segala Undang-Undang yang sifatnya mendiskriminasi kaum perempuan dan keragaman gender di Indonesia,“ ucap

Ketua Korps PMII Putri Komisariat IAIN Manado, Sri Ellen Puspita Pomulu selaku koordinator aksi tersebut.


Lanjut Dia, aksi ini juga menuntut agar ada kesetaraan gender kepada semua masyarakat di Indonesia.


Aliansi ini juga menolak perdagangan manusia (human trafficking), pelecehan seksual, kekerasan serta diskriminasi terhadap kaum perempuan yang hingga kini masih mereka alami. 


“Kami menggelar aksi damai ini, karena kami tau kita semua memiliki hak yang sama dalam berbangsa, bertanah air,“ kata Dia


“Kita memiliki hak yang sama dimata hukum,“ tegas Ellen, hingga mengundang perhatian warga Manado yang melintas disepanjang jalan Jendral Sudirman sore itu.


Tak hanya itu, ratusan Mahasiswa, dan Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Sulawesi Utara yang tergabung dalam aksi itu juga menyoroti berbagai hal yang menjadi 

tuntutan mereka kepada Pemerintah Indonesia.


Yakni, menolak draft RUU Ketahanan Keluarga yang dinilai tidak memihak kepada perempuan dan mendorong Pemerintah untuk segera mensahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.


“Kami menolak Draft RUU yang baru, yakni Ketahanan Keluarga. Itu seperti mengkotak-kotakan kaum perempuan dan membuat hak-hak kami dirampas,“ tukasnya


Disambut dengan teriakan “Ya betul! Segera sahkan jo itu RUU Penghapusan Kekerasan Seksual!!!“ kata peserta aksi.


Dalam momentum ini juga, kata Ellen, adalah untuk merefleksikan pada tahun-tahun sebelumnya, dimana perempuan terus memperjuangkan hak-haknya. 


“Kita ketahui bersama, saat ini didaerah Sulawesi Utara sangat darurat terhadap kekerasan seksual. Oleh karena itu, kami mengajak kita semua untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan,“ tutup nya.


Usai melakukan aksi di Tugu Zero Point, mereka juga melakukan aksi yang sama di Taman Kesatuan Bangsa (TKB).