Jaringan Komunikasi Belum Stabil, Pelajar "Kejar" Signal Hingga Ke Gunung
Sulut24.com, SANGIHE - Persoalan rusaknya fasilitas milik provider Telkomsel disejumlah wilayah pasca hujan badai yang menerjang kepulauan Sangihe pekan kemarin secara langsung berimbas pada terganggunya layanan komunikasi di beberapa wilayah.
Daerah yang paling terdampak matinya jaringan komunikasi tersebut diantaranya, sebagian kampung di Tabukan Tengah, hampir seluruh wilayah Tabukan Selatan, Tabukan Selatan Tengah dan Tabukan Selatan Tenggara.
Pantauan Sulut24.com dibeberapa wilayah tersebut, hubungan komunikasi warga termasuk penggunaan internet nyaris lumpuh karena tak ada jaringan sama sekali akibat salah satu tower BTS milik Telkomsel roboh dihantam badai.
Pemandangan lain, puluhan pelajar dan mahasiswa yang berdomisili diwilayah - wilayah tersebut terpaksa harus mengejar jaringan komunikasi khususnya jaringan internet untuk kebutuhan penyelesaian tugas - tugas sekolah maupun perkuliahan. Sejumlah pelajar yang mengaku siswa SMK Negeri 1 Tahuna dan tinggal di kampung Kulur I Kecamatan Tabukan Tengah menyatakan, selama seminggu pasca gangguan jaringan, mereka terpaksa harus mencari daerah - daerah yang masih bisa terjangkau signal dari tower lain.
"Terpaksa harus naik gunung mencari signal karena so satu minggu tower Telkomsel disini rusak," ujar Yuyun siswa SMK di Tahuna.
"Biar jauh tetap harus dicari karena tugas dari sekolah wajib diselesaikan," timpal siswa yang lain seraya berharap pemerintah dan pihak pengelola jasa Telekomunikasi tersebut bisa segera memperbaiki segela kerusakan yang ada dan mengoptimalkan layanan komunikasi seperti sebelumnya.
Sayangnya, pihak Telkomsel belum berhasil dimintai konfirmasi perihal permasalahan tersebut, namun, Wakil Ketua DPRD Sangihe, Ferdy Sondakh SE kepada media ini memastikan, pihak Telkomsel tengah menangani kerusakan dan gangguan jaringan yang terjadi. "Mohon bersabar, Telkomsel sudah berkomunikasi dengan saya dan sekarang mereka sedang berupaya menangani kerusakan dan gangguan yang terjadi," jelas Sondakh. (Johan)
