Hasil Lobi Bupati Wongkar, 2022 Minsel Punya Pabrik Kelapa dan Turunannya - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Hasil Lobi Bupati Wongkar, 2022 Minsel Punya Pabrik Kelapa dan Turunannya

 

Bupati Minsel Franky Donny Wongkar, SH foto bareng Tim Feasibility Study Kemenkop dan UKM RI. (foto: Ist)

Sulut24.com, MINSEL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Selatan (Minsel) di bawah kepemimpinan Bupati Franky Donny Wongkar SH, dan Wakil Bupati (Wabup) Pdt. Petra Yani Rembang, M.Th tidak henti-hentinya buat gebrakan nyata. 

Salah satu bukti konkrit yakni terpilihnya Kabupaten Minsel sebagai daerah penerima program Rumah Produksi Bersama (Factory Sharing) dari Pemerintah Pusat, melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) Republik Indonesia (RI).

Hal ini terungkap saat Bupati Franky Wongkar menerima kunjungan sekaligus audiensi dengan Tim Feasibility Study (Studi Kelayakan) Kemenkop UKM RI, di ruang rapat Bupati, Kamis (19/08/2021).

Dalam pertemuan tersebut terkuak bahwa pada 2022 mendatang akan dibangun pabrik kelapa dan turunannya, di Kabupaten Minsel.

Pembangunan pabrik tersebut merupakan program Factory Sharing, yang digagas oleh Pemerintah Pusat di bawah komando Presiden Ir. H. Joko Widodo.

Program ini sejalan dengan Visi Kabupaten Minsel yakni Maju, Berkepribadian dan Sejahtera. Pembangunan pabrik kelapa dan turunannya itu, tentu tidak lepas dari hasil lobi dan perjuangan Bupati Franky Wongkar.

Mantan Anggota DPRD Provinsi Sulut Dapil Minsel-Mitra selama tiga periode ini, memang sangat peduli terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat petani, khususnya petani kelapa di daerah ini. 

Tak tanggung-tanggung, anggaran Kemenkop UKM yang akan difasilitasi oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akan dikucurkan di Minsel pada tahun 2022 nanti.

Pada kesempatan audiensi itu, Yayan Supriany, SE, M.Si selaku Ketua Tim Feasibility Study Kemenkop dan UKM RI mengungkapkan, dari 34 provinsi di Indonesia, hanya ada lima provinsi yang akan menerima program Factory Sharing. 

Kelima provinsi itu yakni Provinsi Aceh, Kalimatan Timur (Kaltim), Jawa Tengah (Jateng), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sulawesi Utara (Sulut). 

Hal ini membuktikan sinergitas terbangun sangat baik antara Bupati Franky Wongkar dan Wabup Petra Rembang dengan Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE, dan Wakil Gubernur (Wagub) Drs. Steven O.E Kandouw, serta Pemerintah Pusat.

"Pemerintah pusat sangat serius menggarap program Factory Sharing ini. Bahkan, Kemenkop UKM hari ini menggelar Focus Group  Discussion (FGD) di Jakarta. Kegiatan FGD ini dihadiri oleh pihak Buyers kelapa dan instansi terkait," beber Yayan Supriany.

Ditambahkannya, direncanakan pada September 2021 mendatang akan dilakukan Detail Engineering Design (DED) oleh Kemenkop UKM.

"Untuk Provinsi Sulut, khusus komoditi unggulan kelapa dan turunannya. Sementara empat provinsi lainnya dengan keunggulan komoditi daerah masing-masing," jelas Yayan Supriany. 

Menanggapi hal tersebut, Bupati Franky Wongkar menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minsel siap menyambut program Rumah Produksi Bersama tersebut. 

Tim Studi Kelayakan Kemenkop UKM RI audiensi dengan Bupati Minsel. (foto: Ist)

"Terima kasih kepada Pemerintah Pusat, melalui Kemenkop UKM, yang telah menunjuk Kabupaten Minsel sebagai daerah penerima program Rumah Produksi Bersama," tutur Bupati Wongkar.

Bupati pilihan rakyat ini pun berharap, dengan dibangunnya pabrik kelapa dan turunannya pada tahun 2022 mendatang, masyarakat petani di Minsel akan semakin sejahtera. 

Turut hadir pada pertemuan tersebut, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Minsel Dr. Drs. Meidy Maindoka, M.Si. Sementara dari pihak Tim Feasibility Study Kemenkop dan UKM, masing-masing Ketua Yayan Supriany, SE, M.Si didampingi anggota Bambang Listianto, SE, MM, Abdul Haris Intan, SP, MM, Tantan Salamatan Sen, ST, dan Dirmansyah, SP. (Simon)