Optimalkan Anjungan Daerah, Bupati Minsel dan Sitaro Bersama Legislator Sulut Kunjungi TMII - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Optimalkan Anjungan Daerah, Bupati Minsel dan Sitaro Bersama Legislator Sulut Kunjungi TMII

 Bupati Minsel dan Sitaro bersama Legislator Sulut saat mengunjungi Anjungan Daerah Sulut di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. (foto: Ist)

Sulut24.com, MINSEL - Bupati Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) Franky Donny Wongkar, SH melakukan kunjungan sekaligus monitoring di Anjungan Daerah Sulawesi Utara (Sulut), di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Kamis (03/02/2022).

Kunjungan sekaligus pemantauan dilakukan guna optimalisasi pemanfaatan Anjungan Daerah Sulut di obyek wisata tersebut.

Hal yang sama dilakukan pula oleh Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) Evangelian Sasingen.

Selain Bupati Minsel dan Sitaro, turut juga melakukan pemantauan dua Legislator/Anggota DPRD Provinsi Sulut, Stella Marlina Runtuwene (Nasdem) dari Daerah Pemilihan (Dapil) V Minahasa Selatan-Minahasa Tenggara, dan Hi. Amir Liputo (PKS) dari Dapil I Kota Manado.

Kunjungan tersebut dilakukan guna menindaklanjuti imbauan/permintaan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut terkait optimalisasi pemanfaatan Anjungan Daerah Sulut di TMII.

Dalam imbauan tersebut, para kepala daerah diminta untuk mengunjungi sekaligus memantau keberadaan Anjungan Sulut di TMII.

Dengan memantau langsung, maka dapat diketahui kekurangan yang ada sehingga dapat segera mengisi bahan-bahan atau materi pameran yang dibutuhkan sebagai ajang promosi daerah.

Sebagaimana diketahui, Anjungan Daerah adalah bangunan rumah adat yang bercirikan arsitektur tradisional khas daerah Indonesia. 

Di dalam kawasan TMII, terdapat 33 Anjungan Daerah yang dibangun berderet mengelilingi danau Miniatur Arsipel Indonesia, melambangkan satu kesatuan yang tak terpisahkan. 

Tiap provinsi menampilkan sekurangnya tiga bentuk rumah adat khas daerah, berada di satu kawasan yang disediakan untuk provinsi bersangkutan. 

Bentuk rumah adat dibuat sesuai dengan bangunan asli, baik ukuran, bentuk atap, ragam hias, susunan ruangan, bentuk jendela, tangga, dan detail lainnya. 

Bahkan ada yang langsung dipindahkan dari daerahnya, seperti rumah Aceh Cut Meutia yang langsung dibawa dari Nangroe Aceh Darusallam. 

Anjungan Daerah dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai rumah adat berbagai suku bangsa di Indonesia kepada masyarakat luas, terutama generasi muda yang mungkin tidak sempat lagi melihat rumah adat di daerah asalnya. 

Bangunan dan rumah adat sekaligus digunakan sebagai tempat pameran dan peragaan berbagai benda sejarah, pakaian adat, peralatan kesenian, hasil kerajinan, dan benda-benda budaya lainnya yang merupakan warisan bangsa yang tak ternilai harganya.

Tampak dari depan bangunan Anjungan Sulut di Kawasan TMII. (foto: Ist)

"Bupati Minsel melakukan pemantauan di Anjungan Sulut untuk mengisi bahan-bahan atau materi pameran sebagai ajang promosi daerah," ungkap Kabag Protokoler Pimpinan (Prokopim) Ysis Donna Maria Mangindaan, S.STP kepada wartawan.

Bangunan Anjungan Daerah Sulut di TMII dibangun untuk mempromosikan beragam potensi daerah dari seluruh wilayah kabupaten/kota yang ada di bumi "Nyiur Melambai" ini.

"Promosi potensi daerah dari seluruh wilayah kabupaten/kota di Anjungan Sulut perlu dilakukan, agar Sulut semakin dikenal oleh masyarakat luas," tambah mantan Kabag Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Minsel ini. (Simon)