Vaksin Merah Putih akan Dihibah ke Benua Afrika, Ampuh Tangkal Omicron - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Vaksin Merah Putih akan Dihibah ke Benua Afrika, Ampuh Tangkal Omicron

Vaksin Merah Putih (Foto: Ist)

Sulut24.com, Jakarta - Vaksin Merah Putih mulai diuji klinis fase pertama. Vaksin ini tak hanya dipakai sebagai booster di RI, melainkan akan dihibahkan ke negara-negara di Benua Afrika.

Demikian keterangan Menko PMK Muhadjir Effendy, Kamis (10/2/2022) di Jakarta sebagaimana diberitakan detik.com. "Vaksin Merah Putih ini nantinya juga akan dihibahkan kepada negara-negara tetangga khususnya di benua Afrika yang memiliki kendala dalam vaksinasinya," ucap Muhadjir.

Uji klinis vaksin Merah Putih sudah dimulai Rabu (9/2) di RSUD Soetomo. Uji klinis turut dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa, Walikota Surabaya Eri Cahyadi, dan Rektor UNAIR Mohammad Nasih.

"Mengingat vaksin Merah Putih merupakan produk dalam negeri di mana perwujudan dari kemajuan dan kemandirian bangsa sebagai upaya untuk mendorong tercapainya ketahanan nasional," katanya.

Ada tujuh lembaga pengembang Vaksin Merah Putih yakni tim dari Universitas Airlangga (UNAIR), Institut Teknologi Banding (ITB), Universitas Indonesia (UI), Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman BRIN, Universitas Padjadjaran, dan tim LIPI yang sudah melebur dengan BRIN.

Sejumlah peneliti vaksin ini menyebut, vaksin Merah Putih yang baru dilakukan uji klinis manusia disebut bisa mencegah varian Omicron.

Apalagi penyebaran COVID-19 varian Omicron saat ini lebih cepat dibandingkan Delta, salah satu pencegahan dengan vaksin.

Koordinator Produk Riset Vaksin Merah Putih Unair, Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih optimis vaksin yang tengah dikembangkan ini mampu meningkatkan antibodi manusia. Terlebih dalam mencegah varian Omicron, yang kasusnya kian bertambah.

"Insyaallah yang varian Omicron bisa. Karena Omicron ini kan menularnya cepat, tapi keparahannya tidak separah Delta," kata Nyoman kepada wartawan, Rabu (9/2/2022).

Sebelumnya, tim peneliti telah melakukan berbagai uji tantang dari beberapa varian COVID-19. Mulai dari varian pertama Wuhan, Delta, hingga saat ini Omicron.

"Kami sudah uji tantang hingga Delta, kalau analoginya jika (vaksin) lain turun (efikasinya), di Delta tapi masih (dinilai bagus) efikasinya. Apalagi kita yang uji tantang sudah di Delta, kami optimis kalau Delta saja kami mentolerin dengan vaksin ini. Insyaallah varian Omicron bisa," jelasnya.

Walau optimis lebih ampuh melawan Omicron, Nyoman dan timnya tetap akan melakukan uji tantang terhadap varian Omicron yang sudah ada di labolatorium Institute of Tropical Disesase (ITD) Unair. Berdasar hasil uji pre klinis terhadap hewan makaka, efikasi vaksin Merah Putih mencapai 98%.

"Efikasinya terhadap hewan karena belum diuji ke manusia itu hasilnya bagus mencapai 98 persen. Ini hasilnya yang sudah diproduksi oleh Biotis juga bagus untuk uji klinis pada manusia. Semoga uji klinis ini bisa berjalan lancar," pungkasnya.

Sebelum masuk uji klinis fase pertama, vaksin Merah Putih sudah melewati uji pra klinik pertama dan jedua dari BPOM. Sebanyak 90 relawan dengan rentang usia 18 sampai 60 tahun terlibat dalam uji klinis fase pertama ini.

Jika uji klinis fase pertama ini sukses, fase kedua akan dilakukan dengan melibatkan 400 relawan dan fase ketiga 5.000 relawan. Setelah semua tahapan uji klinis ini berhasil, vaksin Merah Putih bisa disuntikkan ke masyarakat umum pada pertengahan tahun 2022. 

Vaksin Merah Putih juga sudah mengantongi sertifikat halal 7 Februari 2022 sampai 6 Februari 2026. Rupanya, nama vaksin Merah Putih hanya sementara dan akan diberi nama resmi oleh Presiden Jokowi.

Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan Presiden Jokowi pernah menyampaikan pentingnya mengambil hikmah dari wabah COVID-19 ini. Salah satunya dengan mendorong kemandirian bangsa.

"Dengan vaksin ini (Merah Putih) supaya kita tidak tergantung terhadap berbagai macam produk dari luar, mulai mandiri berdiri di atas kaki sendiri, terutama mengatasi masalah emergency termasuk COVID-19," kata Muhadjir.(*/dtk/fan)