Akun Corry Girot Cenderung Menista Perempuan Sangihe - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Akun Corry Girot Cenderung Menista Perempuan Sangihe

 


Sulut24.com, MANADO – Ketua Umum Pemuda Nusa Utara (PNU), Dr. Hendrik Manossoh, SE, MSi,Ak, CA, angkat bicara soal status di media sosial dari akun Corry Giroth. Menurut dia, pernyataan ‘momo karemos’ sebagaimana dikalimatkan Corry Giroth bernada melecehkan perempuan dari Sangihe.

Menurut Manossoh, sebagaimana sapaan Keke bagi perempuan Minahasa atau No’u bagi perempuan Gorontalo, maka Momo merupakan sapaan khas nan halus bagi perempuan etnis Sangihe. Sapaan momo kepada perempuan Sangihe bernada hormat atau taksim, dan sampai hari ini masih terpelihara secara turun-temurun.

‘’Tapi kalau sebutan momo dirangkai dengan kata ikutan ‘karemos’ seperti yang disampaikan Corry Giroth, itu sudah bernada tidak baik. Cenderung sudah melecehkan perempuan Sangihe secara keseluruhan. Ini patut dikritisi,’’ kata Manossoh kepada sejumlah wartawan, Rabu (10/8/2022) malam.

Bagi Opo, yang dilakukan akun facebook bernama Corry Giroth, bukan semata-mata dugaan tindak pidana ITE. ‘’Uangkapan akun Corry Giroth tersebut sangat tendensius, dapat memecah-belah etnis. Tidak mendidik kalau dibiarkan begitu saja,’’ kata pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsrat Manado tersebut.

Manossoh kemudian menguraikan, kata karemos’ adalah bahasa melayu Manado. Arti kata tersebut identik dengan kotor atau dekil. ‘’Kalau dinyatakan momo karemos, berarti momo kotor atau momo dekil. Itu kan tidak elok, cenderung bernada menista atau ada kesan dan bermaksud menghina. Apalagi pernyataan itu disebar dan jadi bahan perbincangan di grup media sosial,’’ tegasnya.

Seperti sikap beberapa tokoh Sangihe yang mengkritisi ucapan Corry Giroth, Opo –sapaan akrab Hendrik Manossoh— mendesak agar akun facebook bernama Corry Giroth segera meminta maaf. ‘’Tidak hanya meminta maaf kepada subjek yang disasar pada media sosial. Corry Giroth secepatnya meminta maaf secara terbuka,’’ tegas Opo.

Jika Corry Giroth menyampaikan permohonan maaf secara terbuka, kata Opo lebih lanjut, itu tidak sulit. Dapat dilakukan mudah dan cepat. ‘’Jika yang bersangkutan belum menyampaikan pernyataan maaf, berarti dia sengaja dan punya niat menista perempuan Sangihe secara umum,’’ sebut Opo.

Seperti terbetik kabar, status di media social akun Corry Giroth sudah dilapor ke pihak berwajib oleh Henny Soetrisno Poetry. Laporan ditujukan kepada Polres Manado, tertanggal Rabu (10/8/2022). Henny memberi kuasa kepada advokat Maulud Buchari dkk untuk mendampingi dan mewakilinya, menuntut akun Corry Giroth melakukan dugaan tindak pidana ITE.

Selaku pimpinan PNU, Opo sangat mendukung langkah yang ditempuh Henny Soetrisno Poetry. ‘’Pernyataan maaf wajib dia lakukan. Itu sangat lumrah. Tetapi kami mendorong agar pihak kepolisian menindak lanjut laporan Ibu Henny,’’ kata Opo. 

Menurutnya, lebih bagus kalau pihak berwajib menangani cepat masalah ini. 

‘’Supaya tidak berlarut-larut dan melebar, secepatnya polisi panggil Corry Giroth dan dimintai keterangan sehingga dapat diketahui cepat apa motif dia menulis demikian,’’ kata Opo lalu menambahkan, apa yang dilakukan Ibu Henny adalah implementasi dari hak dia. ‘’Langkah yang ditempuh Ibu Henny memiliki nilai edukatif,’’ kata Opo.(*)