Ratusan Pendeta GMIM Rayon Minsel-Mitra Napak Tilas Jejak Penginjilan - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Ratusan Pendeta GMIM Rayon Minsel-Mitra Napak Tilas Jejak Penginjilan

Ratusan pendeta, guru agama dan pelsus GMIM foto bersama di makam misionaris Siebold Ulfers. (Foto: Istimewa)

Sulut24.com, MINSEL - Ratusan pendeta bersama guru agama dan pelayan khusus (pelsus) Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) dari Rayon Minahasa Selatan (Minsel) dan Minahasa Tenggara (Mitra) mengikuti kegiatan napak tilas menyusuri jejak penginjilan di tanah Minahasa, Sabtu (03/06/2023). 

Kegiatan yang melibatkan 21 wilayah di Rayon Minsel dan 11 wilayah di Rayon Mitra ini, digelar dalam rangka memperingati HUT ke-192 Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen dirangkaikan dengan HUT ke-89 GMIM Bersinode Tahun 2023.

Diawali dengan ziarah ke makam misionaris Siebold Ulfers yang terletak di Desa Kumelembuai Satu, Kecamatan Kumelembuai, Kabupaten Minsel.

Ulfers adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah penginjilan di tanah Minahasa, lebih khusus di wilayah Kumelembuai. 

Sekitar tahun 1849, Ulfers diutus oleh Nederlandsche Zendeling Genootschap (NZG) atau Serikat Misionaris Negeri Belanda, ke tanah Minahasa.

Ulfers datang menginjili masyarakat untuk percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ia juga mengajarkan peradaban dan pertanian bagi masyarakat di sekitar wilayah Kumelembuai.

Ulfers memiliki resort pelayanan yang meliputi Desa Rumoong, Winaiyan, Wakan, Karimbow, Tokin, Wanga, Malola dan Kumelembuai.

Zendeling NZG kelahiran Jever, Jerman tahun 1813 ini melakukan kerja pelayanan selama kurang lebih 36 tahun. Ia memulai tugas pelayanan pada 15 Juli 1849 di wilayah Kumelembuai dan meninggal dunia pada 12 Juni 1885.

Sebagai bentuk penghargaan atas kerja pelayanan misionaris Ulfers dalam mengabarkan Injil di tanah Kumelembuai, jemaat GMIM Sentrum "Imanuel" Kumelembuai Satu pernah membentuk panitia pembangunan monumen.

Napak tilas jejak penginjilan di tanah Minahasa ini diikuti ratusan pendeta, guru agama dan pelsus GMIM Rayon Minsel dan Mitra. (Foto: Istimewa)

Diketuai oleh dr. Kartika Devi Tanos, MARS yang adalah istri Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs. Steven Octavianus Estefanus Kandouw, kemudian dibangunlah monumen “Siebold Ulfers Memorial Park”.

Monumen tersebut diresmikan pada 18 Mei 2021 lalu, bertepatan dengan peringatan HUT ke-176 tahun jemaat GMIM "Imanuel" Kumelembuai Satu, Wilayah Kumelembuai. 

Di dekat lokasi monumen inilah, rombongan pendeta bersama guru agama dan pelsus GMIM menggelar ibadah bersama dan refleksi untuk mengenang perjuangan penginjilan Ulfers.

Ibadah dipimpin oleh Koordinator Bidang (Korbid) Misi dan Hubungan Kerja Sama Sinode GMIM, Pdt. Meitha Mailangkay, M.Th.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Ketua Pelayanan Doa dan Penginjilan (PDP) Rayon Minsel Elsje Rosje Sumual didampingi anggota Pnt. Juliwati Rembang yang juga Ketua Komisi Wanita Kaum Ibu (WKI) Wilayah Tumpaan, dan Camat Kumelembuai Michael Kamang Waworuntu, S.STP.

Usai ibadah, dilanjutkan dengan peletakan karangan bunga oleh Ketua PDP Rayon Minsel didampingi Korbid Misi dan Hubungan Kerja Sama Sinode GMIM.

Kemudian rombongan melanjutkan napak tilas jejak penginjilan menuju Amurang dan berziarah ke makam misionaris asal Jerman Karl Tragott Herrmann dan istrinya Magdalena Bertha Cammerrer.

Makam K.T Herrmann dan Cammerrer berada dalam satu bangunan, di Pekuburan Umum Kelurahan Ranoiapo, Kecamatan Amurang.

Menurut catatan sejarah, K.T Herrmann datang ke tanah Minahasa setelah menikah dengan Magdalena Bertha Cammerrer, di Rotterdam-Belanda, pada tanggal 29 Juli 1835. 

Setahun kemudian, di bawah naungan bendera NZG, K.T Herrmann bersama istri diutus ke Minahasa pada tanggal 17 Desember 1836 dan mendapat kepercayaan bertugas di Zendeling Post yang berdiri di Amurang. 

Tepat pada tanggal 1 Januari 1837, K.T Herrmann memulai pekerjaannya di daerah selatan Minahasa dengan menyampaikan khotbah perdananya.

Setelah melayani dan berkarya selama 14 tahun di daerah Minahasa, pada 27 September tahun 1951, penginjil kelahiran Jerman 30 Maret 1808 ini meninggal dunia dan jasadnya dikebumikan di Amurang, di samping jasad istrinya yang lebih dahulu dipanggil Tuhan pada 17 Juli 1839.

Di lokasi makam K.T Herrmann dan Cammerrer, para peziarah berdoa bersama. Pada kesempatan itu, Ketua PDP Rayon Minsel Elsje Rosje Sumual menabur bunga dan juga meletakkan karangan bunga di makam K.T Herrmann.

Setelah istirahat sejenak sambil menikmati konsumsi yang disiapkan oleh jemaat GMIM "Baitel" Ranoiapo Wilayah Amurang 1 di bawah pimpinan Pdt. Fonneke Kojoh, S.Th, rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke Desa Rumoong Lansot, Kecamatan Tareran. 

Di desa ini rombongan berziarah ke makam penginjil asal Belanda, Sde Velden Cappellen yang memiliki nama lengkap Simon Dirk Van Der Velde Van Cappellen. 

Cappellen adalah satu-satunya pekabar Injil muda, usia 29 tahun, yang juga diutus oleh NZG ke tanah Minahasa.

Cappellen tiba di Minahasa pada tanggal 16 Juli 1851. Ia diutus untuk membantu pelayanan misionaris Karl Tragott Herrmann, di Zendeling Post Amurang, Minahasa bagian selatan.

Setelah menginjil selama 5 tahun sejak tahun 1851 hingga 1856, pada tanggal 6 Oktober 1856 Capellen meninggal dunia dan dikuburkan di Desa Lansot, di tengah-tengah penduduk yang telah berhasil dituntunnya ke dalam terang Injil.

Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati HUT ke-192 Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen, dan HUT ke-89 GMIM Bersinode tahun 2023. (Foto: Istimewa)

Di lokasi makam Cappellen inilah, para pendeta, guru agama dan pelsus GMIM melakukan doa bersama sembari refleksi perjalanan penginjilan Cappellen, serta diakhiri pula dengan peletakan karangan bunga. 

Pada hari yang sama, rombongan pendeta dan pelsus dari GMIM "Efata" Rumoong Bawah juga melakukan ziarah.

Selain berziarah ke makam para perintis pekabaran injil di daerah ini, mereka juga berziarah ke makam para pendeta yang pernah melayani di jemaat GMIM "Efata" Rumoong Bawah.

Diantaranya, makam Pdt. Dandy Wilar, M.Th, di Desa Sapa, Kecamatan Tenga, dan makam Pdt. Betrand A. Mamusung, S.Th di Desa Poopo, Kecamatan Ranoyapo. 

"Kami juga meluangkan waktu berkunjung ke jemaat mitra yakni jemaat GMIM "Agape" Bojonegoro, di Kecamatan Maesaan, Kabupaten Minsel," ungkap Ketua Badan Pekerja Majelis Wilayah (BPMW) Amurang Dua yang juga Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) GMIM "Efata" Rumoong Bawah, Pdt. Esther Esra Assa, M.Th kepada wartawan.

Sebelum kembali ke Amurang, Pdt. Assa bersama rombongan juga menyempatkan diri berkunjung ke Kampung Wisata Modoinding dan pusat perbelanjaan di Kotamobagu. (Simon)