Pj Bupati Sangihe bersama Ketua DPRD Sulut Kunjungi Korban Penganiayaan POMAL LANTAMAL VIII - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Pj Bupati Sangihe bersama Ketua DPRD Sulut Kunjungi Korban Penganiayaan POMAL LANTAMAL VIII

Danlantamal VIII Manado Laksma TNI Nouldy Jan Tangka, Ketua DPRD Sulut, dr Fransiscus Andy Silangen SpB KBD dan PJ Bupati Sangihe, dr Rinny Tamuntuan (Foto: Ist)

Sulut24.com, SANGIHE - Dugaan kasus penganiayaan terhadap Kapten KM. Gregorius, Alprens Ade Harimisa yang diduga dilakukan sejumlah oknum POMAL Lantamal VIII Manado, Rabu (4/10/2023) pekan lalu telah memicu keprihatinan berbagai kalangan.

Tak terkecuali, ketua Dewan Provinsi (Deprov) Sulut dan Pj Bupati Kepulauan Sangihe ikut pula menunjukan simpati dan dukungan moril terhadap korban.

Keduanya, (Ketua Deprov Sulut dan Pj Bupati Sangihe red), Minggu (8/10/2023) terpantau berkunjung ke Rumah Sakit dimana Harimisa cs dirawat. Dalam kunjungan tersebut, Danlantamal VIII Manado ikut pula mendampingi sebagai bentuk tanggung jawabnya atas kejadian tersebut. 

Disela - sela kunjungan tersebut, ketua Deprov Sulut, dr Fransiscus Andy Silangen SpB KBD mengungkapkan keprihatinannya terhadap kejadian yang dialami Kapten Harimisa dan beberapa orang ABK lainnya. 

"Saya bersama istri tercinta hari ini menjenguk saudara - saudara kami yang bebebapa hari lalu mengalami benturan fisik dan mereka semuanya telah dirawat di rumah sakit di Manado. Luka - luka memar yang dialami sekarang tengah dirawat dan dalam proses pemulihan agar mereka bisa beraktivitas lagi seperti biasa," ungkap Silangen. 

"Selanjutnya, kita serahkan ke proses hukum karena pak Danlantamal telah meresponnya," lanjutnya yang ikut diiyakan oleh PJ Bupati Sangihe, dr Rinny Tamuntuan.

Danlantamal VIII Manado, Laksma TNI Nouldy Jan Tangka saat itu ikut juga memberikan pernyataan atas peristwa penganiayaan yang diduga dilakukan anggotanya dengan korban Kapten Kapal dan ABK asal Sangihe. 

"Dari lubuk hati yang paling dalam, saya atas nama Pribadi dan Institusi memohon maaf kepada saudara  - saudara saya atas kejadian tersebut. Terus terang, kejadian ini juga sangat mengecewakan saya," Kata Noldi Tangka.

Apa daya, lanjut Danlantamal, hal ini sudah terjadi. "Memberi pengampunan adalah hal terbaik, namun, sebagai bentuk tanggung jawab, kita akan menanggung semua biaya perawatan sampai para korban kembali sembuh seperti sedia kala," tegas Danlantamal berdarah kawanua ini.

Selain itu, aktivitas pelayaran yang tidak  dapat dilakukan oleh para korban selama menjalani perawatan, juga akan menjadi tanggung jawab Danlantamal. 

"Aktivitas berlayar yang terganggu ini juga menjadi tanggung jawab saya dan hal ini tidak akan merubah persaudaraan kita kedepan. TNI Angkatan Laut juga butuh orang - orang Sangihe, untuk itu kita punya Satdik untuk merekrut saudara - saudara kita dari Sangihe untuk kita didik dan bina di TNI AL," ujar Noldi Tangka yang mengaku punya hubungan kekerabatan dengan orang Sangihe karena istrinya asli Sangihe bermarga Karaeng. 

Sebelumnya, Rabu pekan lalu, sejumlah oknum TNI POMAL Lantamal VIII Manado terlibat insiden kecil dengan Kapten Kapal dan sejumlah ABK saat melakukan pemeriksaan diatas kapal di area pelabuhan Manado. Insiden ini diduga berlanjut ke tindakan penganiayaan ketika para korban dibawa ke Markas POMAL. (Vickh)