Defit Tolak Sprint DPP Golkar untuk IH, Bentian: Stop Tambah Urusan - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Defit Tolak Sprint DPP Golkar untuk IH, Bentian: Stop Tambah Urusan

Para bakal calon kepala daerah di Sulut dari Golkar (Foto: Ist)

Sulut24.com, MANADO - Sekretaris DPD II Golkar Talaud, Defit Bee, melayangkan tanggapan bernada miring terhadap surat perintah dari DPP Golkar, yang juga diberikan kepada fungsionaris Irwan Hasan.

Pernyataan Defit Bee itu ditanggapi banyak kader Golkar. Termasuk dari Apler Bentian, Wakil Sekretaris DPD I Golkar Sulut. Bentian yang juga ditugaskan sebagai kepala sekretariat itu mengatakan sudah menegur Defit.

"Saya sudah telepon yang bersangkutan dan katakan stop...stop tambah urusan. Itu pertama yang saya sampaikan," ujar Bentian ketika dihubungi wartawan media ini, Jumat (12/4) sore.

Kedua, lanjut Bentian, surat perintah dari DPP Golkar untuk Irwan Hasan jangan diutak-atik. "Jangan persoalkan sprint dari DPP untuk IH,"  tegasnya lalu menyebut, beberapa kader Golkar Sulut di luar Talaud juga mendapat surat perintah untuk berkonsolidasi.

Menurut Bentian, ada beberapa kader Golkar di Manado misalnya, juga mendapat perintah dan ditugaskan untuk melakukan konsolidasi sebagai bakal calon kepala daerah.

"Meski mereka sudah sana-sini, mereka tetap punya KTA. Mereka kader yang diberi ruang untuk berkonsolidasi. Begitu pula dengan IH, sebagai kader yang punya KTA partai dan diperintah untuk berkonsolidasi," urai Bentian.

Dalam skema Golkar, kader yang ditugaskan sebagai bakal calon dan hendak diusung sebagai calon bupati, harus melewati tahapan. Salah satunya melalui kinerja lapangan dan hasilnya diketahui pada hasil survey.

Bentian menyarankan agar seluruh pengurus DPD II Golkar Talaud sebaiknya bersatu. Tidak perlu ada krasak-krusuk, ribut-ribut tidak jelas, seakan ada persoalan internal partai.

"Baiknya Defit dan Kristi sepakat, mendorong dua kader terbaik di Talaud untuk konsolidasi. Siapa yang hendak dicalonkan, jawabannya termasuk dari hasil survey," ujar Bentian.

Sementara itu, pernyataan bernada miring yang dilayangkan Defit, menurut sejumlah kader Golkar telah menciderai citra partai. Defit sebagai kader Golkar yang akan duduk di legislatif Talaud, bahkan telah melukai dirinya sendiri.

Pernyataan Defit itu, dinilai sebagai penolakan terbuka terhadap kader yang direkomendasi DPD I Golkar Sulut dan sudah mendapat perintah dari DPP Golkar. 

"Iya, itu bentuk penolakan sekaligus tindakan membangkang," kata Kristi B  Aesong,  S.Pd, Ketua OKK DPD II Golkar Talau, menanggapi pernyataan Sekretaris DPD II Golkar Talaud di salah satu media online itu.

Menurut Aesong, pernyataan Defit sangat emosional dan tendensius.

"Bahkan sebagai kader partai, dia telah menyudutkan Golkar Sulut. Itu sangat memalukan. Kader partai tidak boleh berkata seperti itu," tegas Aesong.

Lebih jauh Aesong mengatakan, tudingan Sekretaris DPD II Golkar Talaud itu, pertama-tama sudah mempermalukan pengurus teras Golkar Sulut. Terutama Ketua Golkar Sulut, Christiany E. Paruntu.

Sebab, sambung Aesong, kader Golkar yang menerima surat tugas dari DPP Golkar untuk melakukan konsolidasi menyambut Pilkada serentak 2024, prosedurnya ada rekomendasi dan kemudian diusulkan ke DPP.

"Nah, sepengetahuan kami skemanya diusulkan oleh daerah. Sangat mungkin dua nama yang menerima surat tugas itu diusul ke DPP atas rekomendasi DPD I Golkar Sulut," kata Aesong.

Sebagaimana diberitakan, ada dua surat perintah dari DPP Golkar. Satunya untuk Irwan Hasan, dan satunya lagi untuk Yopi Saraung. 

Dua surat perintah dari DPP Golkar itu sudah beredar di publik luas. Namun Sekretaris DPD II Golkar Talaud, Defit Bee, menyebut bukan Irwan Hasan. Menurut dia, akar rumput Golkar Talaud solid bergerak untuk YOSA.

Defit juga menilai, sosok yang di usung partai sesuai dengan perintah DPP mestinya adalah kader partai golkar hingga pengabdiannya kepada partai Golkar.

“Hingga saat ini sosok yang paling memenuhi kriteria tersebut, untuk diusung Partai Golkar yakni YOSA, yang sampai kini menjabat sebagai ketua DPD II Partai Golkar Talaud,” begitu tegas Defit, seperti dikutip dari berita di Lintasutara.com.

Lebih tegas lanjutnya, perintah dalam surat tugas yang tertanggal 20 November 2023 itu sangat jelas melaksanakan kerja-kerja politik yang cerdas, cepat, dan konsisten dengan penuh tanggungjawab.

Bagi Defit, kalau ada yang mengantongi surat dengan perintah yang sama, berarti yang bersangkutan sangat jelas tidak bertanggungjawab dan melawan perintah tersebut.

“Sepanjang konsolidasi partai sebelum dan pasca pilcaleg, sampai saat ini yang bersangkutan tidak ada andil sama sekali terhadap Partai Golkar, khususnya di Kabupaten Talaud,” begitu kata Defit.

Lebih lanjut Defit membeberkan, terkait kondisi yang terjadi saat ini, ada yang mengatasnamakan Wakil Ketua OKK, tidak berkapasitas menjawab soal keaslian surat.

Wakil Ketua OKK dimaksud, tidak lain adalah Kristi B. Aesong. Defit juga menuding Aesong waktu Pilcaleg secara terang-terangan memberi daftar dukungannya, kemudian menyerahkan dan menjual suara ke caleg partai lain.

Lebih fatal lagi, Defit menyindir ada sosok hamba Tuhan yang “sorodo”, padahal baru kemarin sore jadi kader partai, kemudian mendaftar dan mengaku sebagai orang Golkar.

Entah, sosok hamba Tuhan yang dimaksud Defit itu siapa. Orangnya samar, tidak berani disebut. Sindiran Defit dengan kata "sorodo" itu sangat tendensius.(*/fn)