Gubernur Sulut Tegaskan Pancasila Bukan Sekadar Teks Sejarah, Tapi Pedoman Hidup Bangsa - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Gubernur Sulut Tegaskan Pancasila Bukan Sekadar Teks Sejarah, Tapi Pedoman Hidup Bangsa

Gubernur Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus saat memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila (Foto: Sulut24/fn)

Dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, Gubernur Yulius Selvanus tekankan pentingnya penguatan ideologi dalam seluruh lini kehidupan masyarakat.

Sulut24.com, MANADO - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila pada Senin (2/6) di lapangan upacara Kantor Gubernur Sulawesi Utara. Upacara yang berlangsung khidmat ini dipimpin langsung oleh Gubernur Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, yang sekaligus membacakan amanat Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia.

Dalam pidatonya, Gubernur Yulius menegaskan bahwa Pancasila bukan sekadar teks sejarah, melainkan pedoman hidup bersama yang menyatukan keberagaman bangsa Indonesia. Momentum 1 Juni 2025 disebut sebagai saat yang tepat untuk kembali meneguhkan komitmen kebangsaan terhadap nilai-nilai dasar Pancasila.

“Nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial bukan hanya ide, tapi arah utama pembangunan nasional dalam mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, adil, dan makmur,” ujar Gubernur Yulius di hadapan peserta upacara.

Gubernur juga menyampaikan bahwa melalui delapan agenda prioritas pembangunan nasional atau Asta Cita, pemerintah menempatkan penguatan ideologi Pancasila sebagai pilar utama pembangunan. Ia menekankan bahwa kemajuan bangsa harus tetap berada dalam jalur moral dan ideologis yang kokoh.

“Penguatan ideologi ini dilakukan secara nyata melalui sektor pendidikan, birokrasi yang adil dan transparan, ekonomi yang berpihak kepada rakyat, hingga pemanfaatan ruang digital yang sehat dan beretika,” tambahnya.

Menurut Gubernur, BPIP terus mendorong implementasi nilai-nilai Pancasila secara nyata melalui pelatihan, pembinaan, dan kolaborasi lintas sektor. Namun, keberhasilan misi ini tidak bisa hanya bertumpu pada satu lembaga.

“Semua elemen bangsa memiliki peran. Peringatan Hari Lahir Pancasila adalah pengingat bahwa masa depan Indonesia sangat tergantung pada kesungguhan kita menjadikan Pancasila sebagai landasan berpikir, bersikap, dan bertindak,” jelasnya.

Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila ini menjadi simbol semangat kolektif untuk menjaga dan mengamalkan nilai-nilai luhur bangsa. Dengan semangat kebersamaan dan penguatan ideologi, diharapkan Indonesia dapat terus melangkah maju sebagai bangsa yang berdaulat, bermartabat, dan berkeadilan. (fn)