Bupati Talaud Pastikan Penanganan Krisis Listrik Usai Tinjau PLTU Tarun
Bupati Kepulauan Talaud, Welly Titah dan Wakil Bupati Anisa Gretsya Bambungan saat meninjau PLTU Tarun (Foto: ist)
Bupati Kabupaten Kepulauan Talaud Welly Titah Turun Lapangan Cek Pasokan Energi yang Hambat Sektor Perikanan di Kabupaten Kepulauan Talaud
Sulut24.com, TALAUD - Bupati Kepulauan Talaud, Welly Titah, meninjau langsung Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Desa Tarun pada Rabu (2/7/2025) guna mengatasi keluhan masyarakat terkait pasokan listrik yang tidak stabil. Kunjungan ini dilakukan setelah rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Kepulauan Talaud.
Wakil Bupati Anisa Gretsya Bambungan turut mendampingi dalam kunjungan tersebut, yang juga melibatkan tim teknis dan sejumlah pemangku kepentingan. Pemerintah daerah berupaya mencari solusi konkret atas kendala listrik yang mengganggu aktivitas masyarakat, khususnya pelaku usaha di sektor perikanan.
“Kami memahami betapa pentingnya listrik untuk mendukung perekonomian, terutama sektor perikanan yang menjadi tulang punggung masyarakat Talaud,” kata Bupati Welly Titah saat meninjau lokasi.
Kabupaten Kepulauan Talaud yang memiliki potensi besar di bidang industri perikanan kerap menghadapi gangguan operasional akibat keterbatasan pasokan energi. Menurut data Dinas Kelautan dan Perikanan setempat, sekitar 70% usaha pengolahan hasil laut bergantung pada pasokan listrik yang stabil untuk pendinginan dan penyimpanan.
Bupati Welly menyebut bahwa kerja sama dengan PT PLN dan stakeholder lain akan terus diperkuat untuk mempercepat optimalisasi operasional PLTU Tarun. “Kami akan kawal proses ini agar listrik yang andal dapat segera dinikmati masyarakat,” ujarnya.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten dalam meningkatkan infrastruktur dasar guna mendukung visi pembangunan daerah: Bermartabat, Religius, Maju, dan Sejahtera. Pemerintah menargetkan penurunan frekuensi pemadaman listrik sebesar 60% dalam enam bulan ke depan sebagai langkah awal.
PLTU Tarun merupakan salah satu proyek strategis daerah yang diharapkan mampu menopang kebutuhan energi lokal, terutama di wilayah kepulauan dengan keterbatasan jaringan distribusi. (ep/fn)