Tak Ada Dokter Bertugas, Anggota DPRD Talaud Frans Lua Turun Layani Pasien - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Tak Ada Dokter Bertugas, Anggota DPRD Talaud Frans Lua Turun Layani Pasien

Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Talaud, Frans Lua saat melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap salah seorang warga (Foto: ist)

Anggota DPRD Talaud dari Dapil II turun langsung memberikan pelayanan medis di Kecamatan Nanusa, wilayah perbatasan yang kekurangan tenaga kesehatan.

Sulut24.com, TALAUD - Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Talaud, Frans Lua, turun langsung melayani pasien di Puskesmas Marampit, Kecamatan Nanusa, pada Rabu (9/7/2025), saat tidak ada tenaga dokter karena sedang menjalani tugas luar.

Langkah ini dilakukan dalam masa resesnya sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan II. Frans Lua, yang merupakan pensiunan tenaga paramedis dan akrab disapa “Mantri Kawi”, memanfaatkan keahliannya di bidang medis untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan.

"Ini bentuk kepedulian saya. Di saat tidak ada tenaga dokter, sebagai mantan tenaga paramedis, saya merasa terpanggil untuk membantu," kata Frans Lua di sela kegiatan reses.

Aksi tersebut mendapat apresiasi dari masyarakat dan tokoh lokal. Mikhael E. Laira, warga setempat yang menyaksikan langsung kegiatan itu, menyatakan tindakan Frans Lua mencerminkan kepedulian nyata.

“Beliau bukan hanya mendengar aspirasi, tapi juga langsung turun tangan di bidang kesehatan. Ini luar biasa dan patut diteladani,” ujar Mikhael.

Dalam kegiatan reses tersebut, sejumlah persoalan disampaikan warga. Di antaranya adalah minimnya jumlah tenaga medis, keterbatasan obat-obatan, serta banyaknya peserta BPJS yang tidak aktif. Kondisi geografis Nanusa dan Miangas yang terpencil disebut turut memperparah situasi pelayanan kesehatan.

“Semoga ke depan, pemerintah bisa lebih serius dalam membenahi layanan kesehatan di daerah perbatasan,” tambah Mikhael.

Warga juga menyuarakan kebutuhan mendesak akan beroperasinya kembali Kapal Sabuk Nusantara 70 yang melayani rute ke pulau-pulau terluar, khususnya Kecamatan Nanusa dan Miangas. Kapal tersebut dianggap vital untuk mobilitas warga dan distribusi logistik, termasuk kebutuhan medis.

Menurut data Kementerian Kesehatan, wilayah perbatasan seperti Nanusa masuk kategori daerah sangat tertinggal dalam hal distribusi tenaga medis. Hingga pertengahan 2025, lebih dari 40 persen Puskesmas di pulau terluar Indonesia belum memiliki dokter tetap. 

Meski demikian, pemerintah Kepulauan Talaud terus melakukan upaya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat di wilayah tersebut. (ep)