World Cleanup Day 2019, Talaud 'Sumbang' Ribuan Kilogram Sampah - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

World Cleanup Day 2019, Talaud 'Sumbang' Ribuan Kilogram Sampah


Panitia World Cleanup Day 2019 Kabupaten Talaud.

Sulut24 - Talaud, Aksi bersih-bersih terbesar di dunia yang diikuti oleh 157 negara, 34 provinsi se - Indonesia, dan 13.000.000 Relawan yang berlangsung pada (Sabtu (21/9/2019) kemarin.

Diikuti juga oleh 15 Kota / Kabupaten se - Sulawesi Utara. Salah satu pesertanya adalah Kabupaten Kepulauan Talaud.

Sekalipun baru pertama kali mengikuti event bertaraf Internasional ini, namun Kabupaten yang berada di ujung utara Indonesia ini mampu mengumpulkan kurang lebih 1.140 relawan dari berbagai organisasi dan komunitas yang ada di Talaud.

Selain itu, berdasarkan data yang diterima Sulut24.com dari Core Team World Cleanup Day Talaud, untuk tahun 2019 ini, Kabupaten Kepulauan Talaud berhasil mengumpulkan kurang lebih 1.170 kg sampah. Baik sampah Plastik, Non - Plastik (Organik) dan Residu (non - recyclables / sampah campuran - red).

Diketahui, sampah-sampah tersebut (khususnya sampah plastik - red), nantinya akan dikumpulkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kepulauan Talaud dan selanjutnya dikirim ke Manado untuk di daur ulang oleh perusahaan pengelolaan sampah plastik ataupun dikirim ke Bank Sampah yang ada di Kota Manado.

Karung-karung berisi sampah.

Sedangkan untuk sampah non - plastik atau residu (sampah campuran - red), akan dialihkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang ada di Melonguane.

Leader World Cleanup Day Talaud, Melky Tumpia, kepada media ini mengatakan aksi bersih-bersih sampah sedunia ini, sangat perlu untuk di kampanyekan di Talaud.

Mengingat, permasalahan sampah di Talaud hingga kini, menjadi masalah yang sangat serius untuk ditangani oleh Pemerintah Daerah.

"Untuk Talaud, ini WCD pertama yang kita laksanakan. Kita bersyukur, ada kurang lebih 1.140 relawan dari berbagai organisasi dan komunitas yang terlibat dalam aksi bersih - bersih serentak ini. Setelah kami kumpulkan, sampah yang berhasil dikumpulkan ada kurang lebih 1.170 kg. Baik sampah plastik, organik, maupun sampah campuran," ujar Melky, Minggu (22/9/2019) malam.

Peserta World Cleanup Day di wilayah Melonguane.

Tambah pria yang juga berprofesi sebagai Wartawan tersebut, salah satu tujuan dari kegiatan ini merupakan momentum yang mempersatukan masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang baik agama, suku, budaya, antar golongan maupun bahasa yang berbeda melalui World Cleanup Day untuk meningkatkan kepedulian terhadap permasalahan sampah di Indonesia.

"Kiranya kegiatan ini, menjadi gerakan yang massif untuk membuat Indonesia, khususnya Talaud yang bersih dari sampah serta mengedepankan nilai - nilai perdamaian dan cinta lingkungan yang berkelanjutan," ungkapnya

Tak hanya itu, Ia mendorong Pemerintah Daerah untuk menseriusi permasalahan sampah di Talaud. Diantaranya adalah, menyiapkan tempat sampah dan TPA di beberapa wilayah yang belum memiliki TPA.

"Selain kesadaran dari masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, tentunya perlu disiapkan juga tempat  sampah, karena itu penting. Untuk TPA juga harus ada. Seperti di Beo kan, belum ada TPA. Terus sampah disana, mau dibuang kemana?," pungkasnya, mendesak.

World Cleanup Day Talaud 2019, menyasar beberapa titik di Melonguane seperti Monumen Tuhan Yesus Raja Memberkati, Jalan Trans Melonguane - Beo, Pantai Ujung Bandara Melonguane, Pelabuhan Melonguane, Disepanjang Jalan Pusat Kota Melonguane, dan Kawasan Wisata Kuliner Pantai Indah Melonguane.

Sedangkan untuk kecamatan Beo, kegiatan ini difokuskan di Kawasan Wisata Beo Boulevard Center (BBC) sebagai lokasi cleanup (titik lokasi yang dibersihkan).

Tahun ini, World Cleanup Day diselenggarakan pada 21 September 2019 bertepatan dengan Hari Perdamaian Internasioanal 2019. Maka dari itu, WCD Indonesia tahun ini mengambil tema "Cleanup for Peacefull Indonesia" yang diharapkan menjadi momentum persatuan seluruh masyarakat Indonesia untuk bergotong royong dengan damai.
(FN)