Turun Langsung Serap Aspirasi, DMR Diyakini Mampu Perjuangkan Aspirasi Desa Bahoi
DMR Turun Langsung Serap Aspirasi Rakyat di Desa Bahoi |
Sulut24.com - Minahasa Utara, Salah satu Anggota DPRD Minut, Daniel Matthew Rumumpe, Selasa (10/12/2019), menggelar reses perdana pada masa persidangan pertama tahun sidang pertama 2019 di Desa Bahoi, Kecamatan Likupang Barat (Likbar).
Kedatangan DMR sapaan akrab Rumumpe, didampingi oleh Camat Likbar Swengly Takainginan, Kumtua Bahoi Daud Dalero, Kasubag Perencanaan Program DPRD Minut Oktavianus Mayuntu dan staf pendamping DPRD Minut Edmon Laloan.
Dalam reses ini, DMR mendengarkan sejumlah aspirasi masyarakat dari penyediaan sarana infrastruktur, pendidikan hingga penyediaan air bersih.
Seperti yang disampaikan oleh salah satu warga, Frans Lahamendu yang meminta adanya perbaikan jembatan dermaga wisata mengingat Bahoi merupakan desa wisata yang banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mencanegara, intinya agar dapat menunjang Bahoi sebagai kawan eko wisata. Demikian juga dengan perlu adanya penambatan perahu.
DMR Ketika Menerima dan Mendengarkan Aspirasi Rakyat |
Permintaan lainnya disampaikan oleh Aliansi Lahamendu yang mengharapkan adanya penyediaan alat teknologi berupa komputer dan printer untuk Taman Kanak-kanak GMIM Bahoi. Sebab, pada tahun depan, oleh pemerintah bakal menerapkan setiap sekolah wajib menyusun Dapodik.
Warga lainnya, Adrianus Balao yang juga merupakan anggota BPD Bahoi meminta agar jalan penghubung antara desa itu dengan Sangkilang yang merupakan perkampungan bekas transmigrasi. Bahkan pemerintah diminta untuk menyediakan air bersih.
“Saya juga guru di Sangkilang dan merupakan satu-satunya guru honor yang menangani sekitar 50 anak sekolah. Saya minta agar perlu ada guru tambahan di sekolah itu mengingat kalau hanya saya sendiri, itu tidak akan mampu,” katanya seraya menambahkan jika desa itu perlu lapangan sepakbola.
Menanggapi aspirasi warga, DMR mengatakan jika soal jalan penghubung akan diperbaiki. Demikian juga dengan dermaga wisata dan lahan lapangan bola kaki, pasti akan ditangani secepatnya.
“Untuk aspirasi soal pengadaan komputer, tidak perlu melalui pemerintah karena nanti saya siapkan,” ujar Boskid seraya menyerahkan uang Rp. 4 juta untuk pembelian komputer.
Sementara itu, Camat Likbar Swengly Takainginan mengatakan, perkembangan Desa Bahoi sudah sepatutnya mendapat perhatian Pemkab Minut karena telah ditetapkan sebagai desa ekowisata. Untuk itu diharapkan agar masyarakat bisa mendukung program pemerintah dengan menjaga keamanan dan kebersihan desa.
“Reses anggota dewan ini menjadi penghargaan bagi pemerintah Likbar. Saya yakin pak Daniel akan mengawal aspirasi warga Bahoi sampai ke pihak eksekutif," tandasnya.
(Joy)