MEMBANGUN NEGERI NYIUR MELAMBAI DARI BUMI TONSEA
Stenly Sendow
Pengurus Besar LASKAR SANTIAGO INDONESIA
Refleksi Keterpanggilan Politik Joune Ganda Dalam Pengabdian Membangun Kabupaten Minahasa Utara
Sulut24.com - Manado, Tonsea
merujuk pada identitas dan eksistensi sosio-kultur dari masyarakat multi etnik
yang mendiami wilayah Minahasa Utara, di mana sesuai dengan UU Republik Indonesia No.33
Tanggal 18 Desember 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Minahasa Utara resmi
menjadi wilayah kabupaten dalam Provinsi Sulawesi Utara. Minahasa Utara
memiliki letak strategis karena di apit oleh dua kota yang menjadi pusat
ekonomi penting di Sulawesi Utara, yaitu ibu kota Manado dan kota pelabuhan
Bitung. Dengan jarak dari pusat kota Manado ke Airmadidi (ibu kota kabupaten
Minahasa Utara) sekitar 12 km dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.
Minahasa
Utara terkenal sebagai salah satu wilayah Kabupaten yang melimpah akan potensi
pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan dan pariwisata, baik secara
kualitas maupun kuantitas. Kondisi tersebut menjadikan Minahasa Utara sebagai
surga bahan baku ekonomi yang potensial untuk menjadi magnet investasi bagi
pemodal domestic dan luar negeri. Oleh karena itu, setiap kebijakan pemerintah
dalam menciptakan aktivitas pembangunan bersifat “multiplier effect” positif
dan konstruktif sangat penting di kedepankan. Tidak hanya sekedar mengejar
angka pertumbuhan ekonomi tapi juga memperhatikan pemerataan ekonomi yang menempatkan
masyarakat local bukan hanya sebatas “objek pembangunan” tapi sebagai “subjek pembangunan”
yang unggul, mandiri dan sejahtera.
Potensi-potensi
strategis Minahasa Utara seperti pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan
dan pariwista tergolong potensi yang bisa di manfaatkan menjadi “lokomotif
ekonomi” yang bisa menarik gerbong-gerbong ekonomi lokal sehingga berkontribusi
pada peningkatan PAD (pendapatan asli daerah). Tidak heran, Likupang yang
berada di Minahasa Utara ketiban berkat dengan di masukannya sebagai Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) Likupang yang di targetkan menjadi salah satu destinasi wisata
super prioritas. KEK Likupang di bangun dengan harapan dapat menarik kunjungan
wisatawan yang lebih besar ke Minahasa Utara. Minahasa Utara di harapkan ke
depan akan menjadi salah satu wilayah destinasi pariwisata dari turis domestic
dan asing di Sulawesi Utara.
Kepala
Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata, Guntur Sakti, dalam
keterangannya dalam media www.bisnis.com
bertajuk “Destinasi Superprioritas : KEK Likupang Di Kebut Tahun Depan” Tanggal
18 November 2019 menyatakan pengembangan KEK Likupang ini termasuk pembangunan
untuk perluasan Bandara Sam Ratulangi dari semula 26.480 m2 menjadi 55.790 m2
dengan target rampung pada tahun 2021. Pembangunan jalan bypass dan jalan tol
dari Bandara menuju KEK Likupang sejauh 31,5 km dan juga perampungan jalan tol
Manado – Bitung sejauh 39 km. Tidak hanya itu, akan di bangun juga rehabilitasi
pelabuhan penyeberangan Likupang dan penyeberangan Lembeh, pembangunan dermaga
apung pelabuhan laut Likupang untuk kapal wisata.
Dengan
adanya proyeksi ekonomi di atas, otomatis akan membuat Minahasa Utara menjadi
Kabupaten dengan peluang lapangan pekerjaan yang luas karena adanya berbagai
aktivitas pembangunan. Hal tersebut akan memicu terjadinya penyerapan tenaga
kerja local sehingga mengurangi angka pengangguran lokal. Beragam konstruksi
infrastruktur public yang di bangun akan turut menunjang terjadinya geliat
aktivitas ekonomi local yang progresif. Bertumbuhnya berbagai aktivitas ekonomi
akan membuat Minahasa Utara menjadi salah satu poros ekonomi penting di wilayah
Provinsi Sulawesi Utara.
Menyadari
akan peluang dan tantangan di atas serta menjelang pesta demokrasi pemilihan
Bupati Minahasa Utara tahun 2020, sebagai masyarakat yang ingin Minahasa Utara
berkembang, kita membutuhkan sosok pemimpin daerah yang tidak hanya bisa
mengelola aspek politik pemerintahan tapi juga cakap mengelola segala aspek
potensi daerah secara maksimal dan pro rakyat. Dengan kata lain, Minahasa Utara
ibarat janin yang butuh sentuhan bidan yang cakap sehingga bisa melahirkan
Minahasa Utara di masa depan sebagai Kabupaten yang pesat dalam pertumbuhan dan
pemerataan ekonomi. Peluang-peluang proyek nasional di Minahasa Utara di
manfaatkan sebesar-besarnya sebagai batu loncatan sehingga bisa meraih manfaat
ekonomi sebesar-besarnya bagi masyarakat. Kita butuh sosok pemimpin cerdas,
unggul dan merakyat yang mampu memanfaatkan semua peluang dan potensi ekonomi
local melalui konsep pembangunan “development based on local resources” serta
“sustainability development”. Terbangunnya keunggulan ekonomi daerah secara kompetitif
akan membangun daya saing tersendiri bagi Minahasa Utara dalam pentas
pembangunan local, nasional bahkan
internasional.
Minahasa
Utara butuh sosok pemimpin perekat pluralitas yang bisa merangkul segala
kelompok agama, suku dan golongan masyarakat sehingga membuat Minahasa Utara dalam
satu solidaritas. Sehingga Minahasa Utara akan menjadi rumah besar berdiamnya
keragaman etnik, agama dan golongan yang harmonis dan penuh toleransi. Dari
semua putra-putri terbaik Minahasa Utara yang hari ini lagi santer dalam
kontestasi pilkada Minahasa Utara, saya menemukan sekian banyak kategori
kepemimpinan yang bisa menjawab peluang dan tantangan pembangunan Minahasa
Utara ke depan adalah Joune Ganda.
Pengalaman
matang penuh kesuksesan seorang Joune Ganda sebagai seorang CEO (Chief
Executive officer) dari perusahaan Raewaya Group adalah modal penting untuk
menjadi pemimpin terbaik bagi Minahasa Utara. Pemberian diri yang tulus untuk
membangun Minahasa Utara bagi seorang Joune Ganda merupakan bagian pengabdian
sebagai putra Tonsea bagi tanah kelahirannya. Sosok Joune Ganda yang supel
merakyat di segala lapisan masyarakat membuat Joune Ganda menjadi figur
pluralis yang merangkul segala kelompok social, agama dan etnik masyarakat.
Kita butuh pemimpin Minahasa Utara yang visioner, berintegritas, nasionalis, professional, merakyat dan reformis demi
Minahasa Utara yang unggul, mandiri, sejahtera dan di berkati Tuhan. Dan salah
satu putra Tonsea yang bisa menjawab kebutuhan tersebut adalah Joune Ganda.
Bersama rakyat dan oleh rakyat membangun negeri Nyiur Melambai dari bumi
Tonsea.