Bukan Hanya Hari Buruh, 1 Mei Punya Catatan Sejarah Lain
Sulut24.com - Manado, Pada tanggal 1 Mei bukan hanya ada peringatan hari buruh,
namun ada juga sejarah peringatan-peringatan lain yang terlupakan.
Diantanya peringatan lain pada 1 Mei yaitu Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) menyerahkan pemerintahan Irian Barat kepada Indonesia
tepatnya 1 Mei 1963.
Penyerahan oleh PBB tersebut menjadi tanda berakhirnya
penjajahan Belanda di Tanah Air.
Setelah itu Pemerintah Indonesia mengganti nama Irian Barat
menjadi Irian Jaya
Dan saat ini Irian Jaya telah terbagi menjadi dua provinsi
yaitu Papua dan Papua Barat.
"Perjanjian New York dilatarbelakangi oleh usaha
Indonesia untuk merebut daerah Irian Barat dari kerajaan Hindia Belanda. Pada
Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag,” kata Pemerhati Budaya, Sejarah dan
Pariwisata, Fendy Parengkuan, Selasa (28/4/2020).
Menurutnya penyerahan menyerahkan pemerintahan Irian Barat
kepada Indonesia tak lepas dari peran Amerika Serikat yang memediasi persetujuan
New York Agreemen yaitu pertemuan antara pemerintah Indonesia dan Hindia
Belanda.
Menurutnya sampai tahun
1961 sampai adanya perjanjian tersebut. Pemerintah Hindia Belanda masih
menjalankan kekuasaannya dan Kerajaan Hindia Belanda memasukan Irian Barat
sepenuhnya ke peta Kerajaan Hindia Belanda.
Tambahnya, hal tersebut memancing reaksi dari pemerintah
Indonesia karena kerajaan Hindia Belanda dianggap sudah mengingkari Konferensi Meja Bundar
yaitu mengembalikan Irian Barat sepenuhnya kepada Indonesia.
Karena hal tersebut, Amerika Serikat kemudian mendesak kerajaan
Hindia Belanda untuk melakukan perunding dengan Pemerintah Indonesia
Karena desakan tersebut pada tanggal 15 Agustus 1962
diperoleh Perjanjian New York yang berisi penyerahan Irian Barat dari Belanda
melalui United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA).
"Mengenai masalah Irian Barat selanjutnya disahkan pada
Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ke-17 pada tanggal 21
September 1962 dalam bentuk Resolusi nomor 1752," jelasnya.
Setelah itu, kemudian pada 1 Mei 1963 Irian Barat secara
resmi kembali ke pangkuan Indonesia.
Selanjutnya Pemerhati Budaya, Sejarah dan Pariwisata, Fendy
Parengkuan mengajak semua masyarakat di Papua agar tidak mudah terprovokasi
dengan oknum-oknum yang mempunyai kepentingan-kepentingan tertentu.
"Kita harus ikuti perjanjian-perjanjian internasional
tentang Papua, dimulai dari KMB hingga Pepera di mana Papua menentukan pilihan
untuk bergabung ke Indonesia," jelasnya.
(Tim-Red)