Muchtar Bonde: Pembangunan Gedung Baru MI Wangga Harus Berkualitas - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Muchtar Bonde: Pembangunan Gedung Baru MI Wangga Harus Berkualitas

Koordinasi masyarakat pendidikan Sulut dengan Kepala Kantor Kemenag Bolmong, Muchtar Bonde.
(foto.ist)
Sulut24.com - Lolak, Tidak hanya melakulan sosialisasi SE Menag 15 dan penguatan nilai-nilai keagamaan terkait situasi normal baru pasca pandemi Covid-19. Pendidikan formal di bawah payung Kementerian Agama RI pun ikut diberi penguatan oleh Kementerian Agama Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).

Hal tersebut terlihat saat Kepala Kantor Kemenag Bolmong, Muchtar G. Bonde, pekan pertama Agustus 2020 melakukan koordinasi penghapusan aset gedung Madrasah Ibtidaiyah (MI) Wangga, Kabupaten Bolaang Mongondow dengan Kementerian PUPR bersama pihak penyedia barang/jasa, pekan pertama Agustus 2020.

Kendati temu koordinasi penghapusan aset  gedung lama MI Wangga bersamaan dengan giat lain yang dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulut di Kotamobagu, namun Bonde tetap hadir secara langsung di MI Wangga.

"Pendidikan juga sudah tanggung jawab saya. Pendidikan sangat penting untuk diperhatikan," katanya usai menandatangani surat pernyataan penghapusan aset yang sudah disiapkan Frangky Wauran, perwakilan Kementerian PUPR di Sulut, Selasa (4/8/2020).

Penghapusan aset, urai Bonde, adalah gedung lama yang akan diganti dengan gedung baru. Tahun 2020 MI Wangga mendapat kucuran dana dari pemerintah pusat melalui  Kementerian PUPR sebesar 2 Miliar lebih.

"Jadi, gedung lama akan dirobohkan dan akan diganti dengan gedung baru. Terima kasih, pemerintah pusat sangat memperhatikan pendidikan di daerah," ujar Bonde.

Hal tersebut dibenarkan lebih lanjut oleh Frangky Wauran, yang mewakili Kementerian PUPR. "Iya, gedung lama secara sah dihapus dari aset. Setelah dihapus lalu dibangun lagi, diganti dengan gedung baru," jelas Wauran.

Penanda tanganan pernyataan penghapusan aset turut disaksikan Kepala Sekolah MI Wangga beserta seluruh guru, disaksikan oleh tokoh masyarakat dan aktivis sosial kemasyarakatan Sulut. Hadir pula pihak penyedia barang/jasa.

"Terima kasih pemerintah sudah memberi perhatian pada dunia pendidikan di Sulut. Masyarakat juga tidak jauh lagi menyekolahkan anak-anak mereka," kata Stenly Sendouw mewakili unsur aktivis sosial kemasyarakatan.

Menurut sejumlah guru, gedung sekolah MI Wangga sudah puluhan tahun berdiri. Sampai tahun 2020 gedung sudah tua dan ruang belajar tidak cukup lagi. "Murid setiap tahun bertambah. Dengan pertambahan ruang belajar baru, berarti masalah daya tampung siswa sudah lebih dinamis," kata para guru senada.

Usai penandatanganan penghapusan aset gedung lama, pihak penyedia barang/jasa membuka gambar dan langsung melakukan pengukuran awal. Pembangunan gedung diupayakan selesai sesuai waktu. Sehingga saat tatap muka belajar mengajar usai masa normal baru akibat pandemi Covid-19, gedung  baru sudah dapat dimanfaatkan.
(Tim-Red)