Tren Klaster Keluarga Meningkat, dr. Dandel: Jangan Berasumsi Keluarga Kita Sudah Aman - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Tren Klaster Keluarga Meningkat, dr. Dandel: Jangan Berasumsi Keluarga Kita Sudah Aman

Ilustrasi (Gambar: Pixabay/mohamed_hassan / 4984)

Sulut24.com - Tomohon, Salah satu fenomena yang mendapat perhatian khusus dari Satgas Covid-19 Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara hari ini adalah adanya kluster keluarga yang cukup besar di Kota Tomohon.

Kluster ini terdeteksi dari adanya kasus 1 orang yang meninggal dunia, yang kemudian dilakukan tracking dan testing terhadap semua Kontak Erat Resiko Tinggi (KERT) dari yang bersangkutan.

”Dari hasil testing ini ditemukan adanya tambahan 14 kasus positif. Hingga saat ini investigasi lanjutan akan dilakukan oleh Satgas Kota Tomohon,” ungkap Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulut, dr. Steaven Dandel, Jumat (16/10/2020), dalam siaran pers yang diterima media ini.

Secara detail, dr. Dandel menjelaskan bahwa, ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dari kasus tersebut.

Pertama, sebagian besar kasus kluster keluarga terjadi karena ketidakdisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan, karena selalu berasumsi bahwa anggota keluarga kita sudah aman dan tidak mungkin menjangkiti.

Kedua, kluster keluarga ini juga terjadi karena adanya acara-acara sosial dalam keluarga yang mengundang kerumunan tanpa adanya disiplin ketat.

”Masyarakat harus lebih disiplin lagi dan tidak menganggap remeh keberadaan penjangkitan dalam keluarga. Akibat dari kelalaian kita, bukan tidak mungkin orang yang kita sayangi dalam keluarga akan menjadi korban,” tukas Dandel.

Disisi lain, pentingnya pengawasan dari Satgas Covid-19 di Kabupaten Kota terkait kegiatan - kegiatan warga yang dapat menimbulkan kerumunan banyak orang.

”Perlu mengawasi secara ketat pelaksanaan acara-acara sosial (Social gathering) yang menyebabkan terjadinya kerumunan masyarakat,” pungkasnya

Diketahui, pada hari ini Kota Tomohon menjadi Kota ke-2 di Sulawesi Utara dengan kasus terbanyak, yakni 17 Kasus.

Sedangkan, untuk Kota Manado terdapat 22 kasus, Kota Bitung 1 Kasus, Kabupaten Minahasa 6 Kasus, Kabupaten Minahasa Selatan 2 Kasus, Kabupaten Minahasa Utara 3 Kasus, Kota Kotamobagu 1 Kasus, Kabupaten Kepulauan Sangihe 1 Kasus, dan 9 kasus lainnya berasal dari luar wilayah.

(Melky)