Heboh di Medsos, Hewan Berlendir Sejenis Cacing Laut, Muncul Di Pantai Inobonto - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Heboh di Medsos, Hewan Berlendir Sejenis Cacing Laut, Muncul Di Pantai Inobonto

Gambar cacing laut di pantai  Inobonto (Foto: Ist)

Sulut24.com - Manado, Masyarakat Kelurahan Inobonto kecamatan Bolaang, Kabupaten Bolaang Mongondow. Dikejutkan dengan munculnya gerombolan sejenis cacing laut hewan yang berlendir.

Sesuai informasi di media sosial sekira Pukul 18.30 wita di pantai Inobonto tiba-tiba muncul gerombolan hewan tersebut dengan jumlah yang cukup banyak, sontak warga di wilayah ini, merasa heran.

Menurut warga setempat, fenomena munculnya hewan sejenis cacing laut yang naik ke permukaan laut ini, kejadian ini merupakan pertama kali terjadi selama mereka menghuni pesisir pantai Inobonto, berikut ini pernyataan Netizen.

“Baru kali ini da lia cacing di pantai Inobonto, kampung masa kecilku, kaget dan heran, dengan adanya Hewan berlendir ini," ungkap Stevehany Isusanty.

Juga warga lainya turut menyatakan "Cacing laut abis nae kepermukasn pantai Inobonto, mudah-mudahan ini, bukan pertanda buruk, Tuhan jaga dan Lindungi kami, Amin," sambung  Sisca Sumenda.

Sementara secara ilmiah, dikutip lewat Website Melek Perikanan, Cacing Palolo, Wawo, Atau Laor termasuk anggota kelas polychaeta dikenal dengan sebutan umum cacing laut, cacing sikat, cacing ruas. Umumnya hidup di air.

Seluruh permukaan tubuh polychaeta mengandung rambut-rambut kaku atau setae yang dilapisi kutikula sehingga licin dan kaku. Tubuhnya berwarna menarik, seperti ungu kemerah-merahan. Setiap segmen tubuh polychaeta dilengkapi dengan sepasang alat gerak atau alat berenang yang disebut parapodia.

Alat ini pun berperan sebagai alat pernafasan. Polychaeta memiliki kelamin terpisah. Perkembangbiakannya dilakukan dengan cara seksual. Pembuahannya dilakukan di luar tubuh. Telur yang telah dibuahi tumbuh menjadi larva yang disebut trakofora. 

Setae berupa berkas, biasanya ada dua berkas: notosetae (di bagian dorsal) dan neurosetae (di bagian ventral); parapodia menonjol, tipenya bernacam-macam (biramus, uniramus), kadang-kadang tereduksi; prostomium pada umumnya berkembang baik, mempunyai mata dan tentakel, dan sangat termodifikasi pada hewan sedentaria; organ reproduksi pada umumnya diosius; habitat lautan, ada juga yang hidup di lingkungan estuary, beberapa hidup di air tawar atau bahkan terrestrial (di wilayah tropic).

KLASIFIKASI CACING PALOLO, WAWO, ATAU LAOR

Kingdom : Animalia

Phylum : Annelida

Class : Polychaeta

Order : Eunicida

Family : Eunicidae

Genus : Palola

Species : Pala viridis

Cacing-cacing yang termasuk dalam Filum ini, hidup di dalam tanah yang lembab, dalam laut, dan dalam air. Cacing ini hidup di pantai Pasifik bagian selatan. Cacing ini hidup di bebatuan karang dan untuk berkembangbiak, mereka menumbuhkan ekor khusus yang memuat sperma ataupun sel telur.

Selama masa perkembangbiakan, ekor khusus cacing ini pecah dan muncul ke permukaan air laut lalu melepaskan telur atau sperma berupa cairan kental. Di beberapa tempat di indonesia cacing palolo memiliki manfaat dikonsumsi sebagai makanan sehari-hari. (rdy)