Dirundung Duka Mendalam, Warga Sangihe: Embo Helmud Orang Bae - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Dirundung Duka Mendalam, Warga Sangihe: Embo Helmud Orang Bae

Salah satu bukti kedekatan Wakil Bupati Helmud Hontong dengan warga Sangihe (Foto: Ist)

Sulut24.com, TAHUNA -  Kabar meninggalnya Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong SE, Rabu (9/6/2021) kemarin memicu duka mendalam. Tidak hanya bagi keluarga tapi seluruh warga Kabupaten Sangihe.

Warga Kabupaten Sangihe menilai Helmud Hontong SE adalah Wakil Bupati dan merupakan sosok pemimpin yang tulus melayani rakyat. "Embo Helmud orang bae, kami saksinya. Selamat jalan orang baik yang peduli dengan semua rakyat. Tuhan menyambutmu di Sorga," tulis sejumlah warga senada di media sosial.

Joneex Karel, Ketua Organisasi Sopir Angkot Tahuna, mengatakan Embo Helmud bagaikan Jokowi bagi Sangihe. Ia sangat peduli dengan masyarakatnya. "Sangihe kehilangan seorang pemimpin yang sederhana dan merakyat."

Michael Thungari, Wakil Ketua DPRD Sangihe, mengenal Embo Helmud sebagai sosok pemimpin yang sederhana dan telah terbukti dicintai masyarakat. "Kedekatannya dengan rakyat tidak ada batas. Susah mencari pemimpin seperti itu lagi. Sangihe kehilangan sosok Pa Embo Helmud."

Ada pun Prof Frans Gruber Ijong, Direktur Politeknik Nusa Utara, mengaku kenal dekat dengan Embo Helmut. Bahkan satu sekolah saat SD di Tahuna. Ia teman yang periang dan suka bersahabat.

"Helmud Hontong saya kenal karena kami satu kelas di SDYPK II Tahuna. Beliau memiliki sifat periang dan gampang bergaul dengan siapapun, rendah hati sekalipun sudah menjadi anggota dewan bahkan ketika menjadi Wakil Bupati Sangihe," kata Prof Ijong.

Menurut Felix Manuri, seorang petani di Tahuna, Embo Helmud orang yang sangat luar biasa memperhatikan keluhan warga. "Dia Wakil Bupati yang tidak pernah memilih-milih orang. Semua orang Sangihe disayanginya."

Sedangkan bagi Junawir Stirman, SH, Helmut merupakan pemimpin daerah yang rendah hati. "Da melayani semua warga Sangihe apapun latar belakangnya. Sangihe benar-benar sangat kehilangan," ujar pengacara muda ini.

Sentuhan tangan baik seorang Embo Helmud dinyatakan Plancius Malagani, seorang pensiunan ASN. "Embo Helmud banyak menolong orang dan memberi bukan dari kelebihannya tapi dari kekurangannya."

"Embo Helmud sosok yang rendah hati, suka menolong. Dari dulu sampai dia jadi pejabat tidak pernah berubah. Selalu menyapa dengan ramah," ujar Temmy Padang, seorang pedagang kecil di Sangihe.

Fadly Haribae yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan, mengatakan Embo Helmud itu 'nyanda' bisa melihat ada warganya yang susah, apalagi torang sebagai nelayan. Ia pemimpin yang peduli dengan rakyat. "Torang...merasa sangat kehilangan," sebutnya dengan suara tersendat.

Begitu halnya dengan Maikel Lahope, seorang buruh bagasi di pelabuhan Tahuna. "Pemimpin daerah seperti Embo Helmud ini yang didambakan masyarakat. Tidak membeda- bedakan masyarakat, semua dirangkulnya. Kami sangat kehilangan."

Sedangkan bagi Kaleb Kapadamu, seorang penambang emas, Embo Helmud adalah pemimpin yang peduli semua kepentingan rakyat. "Hanya Embo Helmud satu-satunya pejabat daerah yang peduli tambang rakyat. Beliau sangat tegas meminta tambang rakyat ditetapkan sebagai WPR. Benar - benar kehilangan pemimpin pejuang kepentingan dan kebutuhan rakyat". 

Naser Pandawa (Pegawai BUMD) :

"Manusia yang paling bae sejagad. Orang yang luar biasa suka membantu warga meski dengan keterbatasan. Beliau wafat dalam tugas, kalau dalam Islam Insya Allah Husnul Hotima," sambung Naser Pandawa, pegawai BUMD di Tahuna.

Penelusuran media ini juga merangkum ribuan ucapan turut berduka cita warga Sangihe yang secara umum menyatakan bahwa mendiang Wakil Bupati Helmud Hontong adalah sosok orang yang baik .(Johan/*)