Tersengat listrik, Siswi Sekolah Menengah Ditemukan Tewas - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Tersengat listrik, Siswi Sekolah Menengah Ditemukan Tewas

Polisi mengamankan barang bukti stop kontak yang merenggut nyawa korban VEA. (Ist)

Sulut24.com, MINSEL - Seorang siswi kelas 3 SMP diduga kuat meninggal dunia akibat tersengat arus listrik dari stop kontak, di Desa Ranoiapo Jaga VIII, Kecamatan Ranoyapo, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Minggu (10/10/2021) malam.

Korban diketahui berinisial VEA (15) warga Desa Poopo Barat Jaga II, Kecamatan Ranoyapo. Korban merupakan sepupu dari istri pemilik rumah.

Diketahui pula, korban baru sekitar seminggu tinggal bersama keluarga  Sembel-Masinambow, karena ibunya sedang berada di Toli-toli, Sulawesi Tengah.

Kronologi kejadian, sekitar pukul 21.30 WITA anak pemilik rumah, Winda Sembel sedang tidur di kamar kemudian mendengar teriakan. 

Saksi pun terbangun lalu keluar kamar dan mendapati korban sudah tergeletak miring ke kanan di lantai ruang televisi.

Saat itu saksi melihat tangan kiri korban memegang stop kontak yang biasa dipakai untuk men-charge handphone.

Saksi lalu membaringkan tubuh dan menghadapkan wajah korban ke atas, sambil menggerak-gerakkan tubuhnya.

Saksi kemudian meminta tolong ayahnya, Hendro Sembel dan ibunya, Miske Masinambow, untuk mengangkat korban ke sofa.

Saksi lalu memanggil warga sekitar, kemudian mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Cantia Tompasobaru.

Sementara itu ayah korban, Albert Assa (61), menolak otopsi.

Tenaga medis Rumah Sakit Cantia Tompasobaru, dr. Gabriela Sual menerangkan, berdasarkan hasil pemeriksaan luar pada tubuh korban ditemukan luka bakar di bagian ibu jari tangan kiri dan luka bakar di kaki kanan, serta di celana dalam korban ditemukan ada bercak darah menempel.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, ada kemungkinan korban meninggal dunia akibat tersengat arus listrik," jelas dr. Gabriela Sual.

Sementara itu, Kapolsek Ranoyapo Ipda Eko Sutarman ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. 

Menurutnya, petugas sudah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), mengecek kondisi korban di rumah sakit dan mengumpulkan keterangan dari para saksi.

"Kami juga sudah membuat permintaan visum, dan membuat berita acara penolakan otopsi dari pihak keluarga korban,” pungkas Kapolsek Ranoyapo. (Simon)