Dukung Program Kemendikbud Ristek, UNIMA Terapkan MBKM Dilokasi KKN - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Dukung Program Kemendikbud Ristek, UNIMA Terapkan MBKM Dilokasi KKN

 Ketua LPPM UNIMA Dr. Raymond Rumampuk MSi dan Koordinator Dosen Pembimbing Lapangan KKN se- Wilayah Kota Kotamobagu Dr. Devie Siwij, SIP, MAP (Foto: Ist)

Sulut24.com, TONDANO - Universitas Negeri Manado (UNIMA) saat ini  melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) Gelombang Pertama Tahun 2022.

KKN UNIMA Gelombang Pertama Tahun 2022 ini dilakukan dalam dua kategori yakni Reguler dan Merdeka Belajar- Kampus Merdeka (MBKM).

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Manado Dr. Raymon Rumampuk. MSi mengatakan proses pembelajaran dalam Merdeka  Belajar- Kampus Merdeka merupakan salah satu perwujudan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centered learning).

Menurutnya  pembelajaran dalam Merdeka Belajar- Kampus Merdeka memberikan kesempatan untuk pengembangan inovasi, kreativitas, kapasitas dan kepribadian dari mahasiswa.

"Melalui program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dapat dirancang dan diimplementasikan dengan baik, maka hard dan soft skills mahasiswa akan terbentuk dengan kuat," ujar Rumampuk

Rumampuk menegaskan Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka diharapkan dapat menjawab tantangan Perguruan Tinggi untuk menghasilkan lulusan yang sesuai perkembangan zaman, kemajuan IPTEK, tuntutan dunia usaha dan dunia pendidikan.

Ia menilai dengan KKN satu semester para mahasiswa mendapatkan pengalaman yang cukup, mahasiswa bisa melakukan pendampingan di desa.

Ia menyampaikan saat ini Kemendes bersama Kemdikbud dan Pertides sedang merancang program mahasiswa membangun desa dalam Kampus Merdeka untuk Desa. 

"Perguruan tinggi UNIMA  saat ini menyusun program mahasiswa membangun desa dengan mengintegrasikan KKN dengan mata kuliah dan kecakapan lain yang dibutuhkan mahasiswa." ujarnya.

Tujuannya agar tercipta hubungan lebih erat antara kampus dengan masyarakat dan pemerintah," ujarnya. 

Ia berharap kampus harus jadi sumber pencerahan ilmu pengetahuan dan memberi manfaat langsung pada masyarakat dari pengetahuan yang dihasilkan oleh Mahasiswa.

Sementara itu Kordinator Dosen Pembimbing Lapangan se-Wilayah Kota Kotamobagu Dr. Devie Siwij, SIP.,MAP mengatakan mahasiswa yang melaksanakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka tidak lagi melaksanakan perkualihaan di kampus, semua di fokuskan dilokasi dimana Mahasiwa yang  melaksanakan KKN.

Siwij menegaskan semua Mahasiswa yang masuk semester enam yang mengontrak Mata Kuliah di masing-masing Prodi dengan maksimal 20 sampai 23 SKS itu di equivalenkan dengan kegiatan KKN.

"Jadi Mahasiwa yang melaksanakan KKN Merdeka Belajar-Kampus Merdeka tidak lagi datang di kampus untuk mengikuti perkuliahan di kampus, karena Dosen yang bersangkutan langsung langsung turun di lokasi KKN tinggal dosen memberi tugas yang berhubungan dengan matakuliahnya," katanya.

Menurut Siwij hal ini dilakukan supaya tidak terkesan, dimana para Dosen membebani para mahasiswa. Apalagi dengan melihat jarak kampus dan lokasi KKN.

Siwij memintah agar semua Prodi yang ada di UNIMA mendukung Program yang dicanangkan Kemendikbud Ristek, yang dalamnya  menerapkan B Merdeka Belajar- Kampus Merdeka yang manfaatnya sangat besar bagi lulusan UNIMA. (Joyke)