Desa Budo Menjadi Nominator Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022
Sulut24.com MINUT – Desa Budo Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara saat ini menjadi Nominator Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Pada seleksi 50 besar, Desa Budo satu-satunya perwakilan Provinsi Sulawesi Utara di ajang bergengsi tersebut.
Lolosnya Desa Budo, menjadi kebanggaan Kabupaten Minahasa Utara yang kini tengah giat mengembangkan Likupang di Kecamatan Likupang Timur sebagai Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Bupati Minahasa Utara Joune Ganda mengatakan, prestasi Desa Budo di ADWI 2022 akan memotivasi desa-desa lainnya di Minut untuk menjadikan potensi wisata alam sebagai surga wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
“Banyak selamat kepada Desa Budo. Semoga akan terus melaju ke tahap selanjutnya, dan apa yang dicita-citakan pemerintah dan masyarakat bisa tercapai,” ujar Bupati JG, Rabu (27/4/2022).
Ucapan selamat juga disampaikan Wakil Bupati Minahasa Utara periode 2010-2015 Yulisa Baramuli.
“Sangat membanggakan. Hebat Bupati Minut bisa menjemput bola dan mengangkat ke permukaan dengan promosi hebat melihat potensi daerahnya,” puji Yulisa.
Pengembangan wisata Desa Budo sendiri tak lepas dari campur tangan Yulisa Baramuli.Sejak tahun 2008, Yulisa Baramuli mulai mengedukasi masyarakat lokal tentang potensi pariwisata.
Pengusaha sukses yang juga menantu mendiang BJ Habibie, Presiden RI ketiga itu diketahui tinggal dan mulai mengembangkan pariwisata di Desa Budo sejak tahun 2004.
“Saya tinggal di Desa Budo karena melihat potensinya sangat besar. Waktu saya masuk Wori dan Likupang Barat, masih hutan, belum ada listrik. Zaman itu kita masukin listrik di Desa Wori dan Desa Tarabitan dengan biaya yang sangat besar,” ujar Yulisa.
Lanjut Yulisa, sedikitnya ada enam potensi Desa Budo yang bila dikembangkan akan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang besar bagi Minut.
Pertama, keindahan alamnya yang masih asri.
Kedua, pemandangan Desa Budo yang menatap langsung ke arah pulau-pulau cantik seperti Manado Tua, Bunaken, Siladen, Naen dan Mantehage.
Ketiga, objek diving spot bawah laut yang indah karena terdapat gua di bawahnya dan lautnya dihuni kelompok lumba-lumba.
Keempat, lokasi Desa Budo sangat dekat dengan bandara internasional Sam Ratulangi Manado.
Kelima, Desa Budo dikelilingi mangrove yang sangat indah.
Keenam, masyarakat Desa Budo sejak awal sudah sering diberikan pelatihan, salah satunya pembuatan souvenir.
“Sewaktu saya tinggal di Budo, saya sering melatih masyarakat desa, salah satunya membuat lilin dari batok kelapa dan lain-lain. Dan tahun ini saya akan membangun sekolah pariwisata di Desa Budo,” lanjut Yulisa.
Yulisa berharap, Pemkab Minut di bawah kepemimpinan Joune Ganda dan Kevin Lotulung bisa meneruskan perjuangan pariwisata daerah pesisir. (Joyke)