Tinjau Bencana Abrasi di Amurang, Kepala BNPB Kucurkan Rp500 Juta DSP dan Pastikan Lahan Relokasi Bagi Warga Terdampak - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Tinjau Bencana Abrasi di Amurang, Kepala BNPB Kucurkan Rp500 Juta DSP dan Pastikan Lahan Relokasi Bagi Warga Terdampak

 Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M menyerahkan secara simbolis bantuan Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp500 juta kepada Pemkab Minsel yang diterima oleh Bupati Franky Donny Wongkar, SH. (Foto: Sulut24/Simon)

Sulut24.com, MINSEL – Bencana alam abrasi yang terjadi di pesisir Pantai Amurang, tepatnya di kawasan Jalan  Boulevard Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) pada Rabu (15/06/2022) lalu, telah dinyatakan sebagai bencana alam skala nasional. 

Musibah yang menghanyutkan puluhan rumah penduduk di Kelurahan Uwuran Satu, 4 bangunan cottage dan satu cafe di Kelurahan Bitung, serta merusak sejumlah fasilitas publik yakni jalan aspal sepanjang kurang lebih 500 meter, amblasnya Jembatan Ranowangko II yang menghubungkan kedua kelurahan tersebut beserta toilet umum dan rest area di sekitar kawasan ikon wisata “I Am Amurang” ini, bahkan mendapat perhatian serius dari Pemerintah Pusat.

Tidak tanggung-tanggung, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M didampingi Deputi Bidang Penanganan Darurat Mayjen TNI Fajar Setiawan, S.IP, Direktur Direktorat Dukungan Sumber Daya Darurat Dr. Rustian, S.Si., APT., M.Kes, Kakordalops beserta segenap jajaran BNPB, turun langsung meninjau lokasi bencana, Jumat (17/06/2022) sore. 

Turut meninjau pula ke lokasi bencana, Kepala Pusat Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) RI, dan Kordinator Kedaruratan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK RI).

Sehari sebelumnya, Kamis (16/06/2022), sejumlah petinggi dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI di antaranya Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Iyan Kusmadiana, juga telah menyalurkan bantuan logistik kepada para korban bencana. 

Tidak hanya meninjau lokasi bencana, Letjen TNI Suharyanto juga meluangkan waktu untuk melihat kondisi para korban bencana yang telah mengungsi di Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Alam, yang terletak di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kelurahan Lewet, Kecamatan Amurang.

Pada kesempatan itu, Letjen TNI Suharyanto yang turut didampingi Bupati Minsel Franky Donny Wongkar, SH dan unsur Forkopimda Minsel berinteraksi langsung sembari memberikan semangat dan motivasi kepada ratusan masyarakat yang terdampak bencana alam tersebut.

Suharyanto juga menyerahkan secara simbolis bantuan Dana Siap Pakai (DSP) senilai  Rp500 juta kepada Pemkab Minsel yang diterima langsung oleh Bupati Franky Wongkar. 

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto didampingi Bupati Minsel Franky Donny Wongkar, SH dan Forkopimda Minsel meninjau lokasi bencana. (Foto: Sulut24/Simon)

Bantuan tersebut untuk membantu percepatan penanganan darurat bencana abrasi Pantai Amurang. 

Selain menyerahkan DSP, Suharyanto juga secara simbolis memberikan bantuan logistik kepada sejumlah perwakilan korban bencana. 

Saat diwawancarai sejumlah wartawan media cetak dan elektronik, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, tahap awal selama dua pekan pasca bencana merupakan tahap tanggap darurat. 

Pada fase ini, Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah (Pemda), TNI, Polri, BMKG, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan semua kementerian lembaga terkait, memastikan keselamatan dan pemenuhan kebutuhan dasar rakyat menjadi prioritas utama.

“Tercatat sekitar 133 Kepala Keluarga (KK) dan 300 lebih jiwa yang terpaksa mengungsi karena rumahnya hanyut akibat bencana alam ini. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama, untuk memastikan bahwa keselamatan dan kebutuhan dasar ratusan pengungsi ini terpenuhi,” tutur Perwira Tinggi (Pati) TNI asal Cimahi, Jawa Barat ini.

Bagi masyarakat yang kehilangan rumah akibat bencana tersebut juga akan direlokasi, dan untuk lahan relokasinya saat ini sementara disiapkan oleh Kementerian ATR/BPN.

“Kita sudah berkoordinasi dengan Kementerian ATR/BPN. Lokasinya, nanti pihak Pemda bersama instansi terkait yang akan turut membantu mencari dan menyiapkannya. Kami  akan memantau terus untuk memastikan tahapan demi tahapan penanganan bencana ini berjalan sebagaimana mestinya,” ujar lulusan Akademi Militer tahun 1989 ini.

Berdasarkan update data hingga Jumat (17/06/2022) sore, tercatat sebanyak 41 rumah penduduk yang amblas terbawa air laut. 

Dan dari hasil tinjauan Kepala BNPB di lapangan secara langsung, areal sekitar lokasi bencana kondisinya hingga kini masih belum aman.

Namun berkat kesigapan Pemda bersama aparat TNI-Polri, telah dilakukan langkah-langkah  pengamanan.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, masyarakat diharapkan tidak mendekati lokasi bencana. 

"Bila masa tanggap darurat ini sudah teratasi dengan baik, kita akan melakukan tahapan selanjutnya yakni rehabilitasi dan rekonstruksi. Pada tahap ini, akan dilakukan pendataan terhadap masyarakat yang terdampak dan layak mendapatkan relokasi,” terang mantan Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) Jaya dan Pangdam V/Brawijaya ini.

Ditanya mengenai penyebab bencana alam tersebut, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengaku belum bisa memastikannya, apakah karena abrasi pantai atau likuifaksi, karena masih sementara diselidiki. 

“Kami belum bisa menjawabnya, karena ini perlu kajian yang mendalam dan penelitian dari para ahli. Ini membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ya mungkin bisa karena abrasi. Kalau likuifaksi, tidak, karena kejadiannya tidak didahului dengan fenomena alam,” jawab mantan Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) tersebut. 

Untuk memastikan hal itu, usai masa tanggap darurat, ada tim yang dikoordinir langsung oleh Kementerian PMK yang akan segera datang ke lokasi bencana untuk mencari penyebab pastinya. 

“Dari data yang kami peroleh, jembatan yang amblas itu (Jembatan Ranowangko II, red) dibangun pada tahun 2016 lalu. Kita tidak perlu mempermasalahkan pembangunannya. Nanti tim dari Kementerian PMK yang akan mencari penyebab pasti bencana alam tersebut,” pungkas Letjen TNI Suharyanto.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto didampingi Bupati Minsel sedang berinteraksi dengan warga terdampak bencana, dan saat diwawancarai  wartawan. (Foto: Sulut24/Simon)

Sementara terkait rencana relokasi, Bupati Minsel Franky Donny Wongkar, SH memastikan akan melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat yang terdampak bencana agar bersedia direlokasi. 

“Kita akan menjalin komunikasi dengan masyarakat terdampak dan memberikan pemahaman tentang resiko yang akan dialami masyarakat, supaya mereka sadar dan mau mengikuti kemauan pemerintah untuk direlokasi,” kata Bupati FDW yang turut didampingi Kapolres Minsel AKBP C. Bambang Harleyanto, S.I.K dan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Minsel Budi Hartono, SH., M.Hum. (Simon)