Hasil Perjuangan FDW-PYR, 81 Rumah Khusus Siap Dibangun di Lokasi Hunian Tetap - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Hasil Perjuangan FDW-PYR, 81 Rumah Khusus Siap Dibangun di Lokasi Hunian Tetap

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Minsel, Royke Ronald Durand, ST, MT. (Foto: Sulut24/Simon)

Sulut24.com, MINSEL - Ini kabar gembira bagi masyarakat Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), terlebih masyarakat yang terdampak bencana alam Abrasi Pantai Amurang.

Pada tahun 2023 ini juga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR-RI) akan memulai pembangunan Rumah Khusus bagi masyarakat terdampak bencana alam Abrasi Pantai Amurang yang akan menempati lokasi hunian tetap, di areal perkebunan Desa Rumoong Bawah, Kecamatan Amurang Barat.

"Sesuai informasi dari Kementerian PUPR, untuk tahap 1 ini mereka akan membangun 81 unit Rumah Khusus di lokasi hunian tetap. Sisanya akan dibangun pada tahap 2," ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Minsel, Royke Ronald Durand, ST, MT ketika ditemui wartawan, di ruang kerjanya.

Selain membangun 81 Rumah Khusus dengan konsep ramah lingkungan, Kementerian PUPR-RI juga akan membangun jalan di sekitar kawasan hunian tetap.

"Komitmen Kementerian PUPR-RI untuk memulai pembangunan Rumah Khusus bagi masyarakat terdampak bencana alam tersebut, tidak lepas dari hasil lobi dan perjuangan keras Bupati Minsel Franky Donny Wongkar, SH dan Wakil Bupati (Wabup) Pdt. Petra Yani Rembang, M.Th (FDW-PYR)," tegas Magister Teknik lulusan Unsrat tahun 2007 silam.

Sebagaimana tertuang dan diatur dalam Peraturan Menteri (Permen) PUPR Nomor 20/PRT/M/2017 Tentang Penyediaan Rumah Khusus, Rumah Khusus ialah rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus.

Penyediaan Rumah Khusus merupakan rumah tunggal dan rumah deret, dengan tipologi berupa rumah tapak atau rumah panggung serta prasarana, sarana, serta utilitas umum.
FDW-PYR didampingi Kadis PUTR Minsel saat berkunjung ke Kementerian PUPR RI. (Foto: Ist)

"Pembangunannya dilakukan dengan mengembangkan teknologi dan rancang bangun yang ramah lingkungan, mengutamakan pemanfaatan sumber daya dalam negeri, dan mempertimbangkan kearifan lokal," terang Durand.

Alumni SMA Negeri 162 Amurang tahun 1986 ini menambahkan, Bupati Franky Wongkar dan Wabup Petra Rembang juga berhasil melobi anggaran DAK lainnya untuk pembangunan ruas jalan Sapa-Pakuweru dengan nilai anggaran sebesar Rp11 miliar lebih.

"Selain itu, pada tahun anggaran 2023 ini juga akan segera dimulai pembangunan duplikasi Jembatan Ranowangko. Proses pembangunannya akan ditangani langsung oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara," pungkas mantan Kepala Satuan Kerja (Kasatker) BPJN Sulawesi Tenggara ini. (Simon)