Dampak Blasting PT. MSM/TTN, Puluhan Rumah Warga Desa Pinangsukulan Bitung Rusak Parah - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Dampak Blasting PT. MSM/TTN, Puluhan Rumah Warga Desa Pinangsukulan Bitung Rusak Parah

Salah satu rumah warga yang terdampak aktivitas blasting (Foto: Ist)

Sulut24.com, MINUT - Warga di Kelurahan Pinasungkulan Kecamatan Ranowudu Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) khususnya di lingkungan 1 terus dirongrong dengan aktivitas blasting atau pengeboman.

Blasting ini dilakukan oleh salah satu perusahan tambang emas yakni PT Meares Soputan Mining (MSM) dan Tambang Tondano Nusajaya (TTN).

Setiap hari, blasting selalu dirasakan, didengar warga hingga berdampak kerusakan di rumah.

Blasting dilakukan pihak perusahan sehari tiga kali.

Puluhan warga Lingkungan 1 RT V pun menuntut tanggung jawab PT MSM dan keberpihakan pemerintah. 

“PT MSM jangan hanya cari untung. Lihatlah rumah-rumah yang retak akibat aktivitas blasting tersebut,” ujar salah satu tokoh masyarakat Pinasungkulan Isje Sompie Senin (20/3/2023).

Ia berharap pemerintah turun tangan melihat aktivitas blasting yang dilakukan PT. MSM/TTN.

“Kami menduga pemerintah sudah ada kerjasama dengan perusahan. Kami minta blasting dihentikan, karena sudah merusak rumah kami dan mengganggu aktivitas kami," desak Sompie.

Menurutnya janji palsu PT.MSM/TTN memang terbukti.

“Sejak tiga tahun lalu PT MSM janji akan ganti rugi. Sekarang rumah kami terancam roboh dan kami menuntut perusahan harus membayar ganti rugi,” ungkap Isje Sompie yang dikenal dekat insan pers ini.

Menurutnya warga Pinangsukulan saat ini dirugikan bukan hanya dari kondisi rumah yang hancur tapi warga merasa terganggu dengan goncangan saat blasting.Termasuk suara ekskavator dan kebisingan akibat kendaraan tronton yang lalu lalang.

“Siang dibom dan malam digoyang karena kerja excavator sehingga kenyamanan masyarakat terganggu dengan (kebisingan alat), belum lagi hampir setiap jam 2 subuh kami terganggu dengan suara kendaraan tronton yang beriringan," ujar Sompie 

Isje Sompie juga  mempertanyakan soal perijinan dan amdal terkait blasting kepada Pemkot Bitung.

“Blasting tentunya punya aturannya yang harus dikaji sebelum melakukan aktifitas seperti jarak lokasi dari pemukiman warga, tentunya menjadi tanda tanya bagi masyarakat terdampak karena pada kenyataannya ada beberapa lokasi tak jauh dari pemukiman seperti lokasi pid alaskar dan Pid Araren,” ungkapnya

Sementara itu warga desa Pinangsukulan telah berencana menggelar demo besar-besaran menolak aktivitas blasting yang dilakukan PT. MSM/TTN.

"Sebagai bentuk protes kami dalam waktu dekat ini kami akan melakulan demo besar-besaran ke Pemkot dan DPRD Bitung," tutup Isje Sompie yang dikenal politisi paling vocal memperjuangkan hak rakyat kecil. (Joyke)