Dinilai Mubazir, Warga Desak Fungsikan Pasar Rakyat Tona
Sulut24.com, SANGIHE - Renovasi Pasar Rakyat Tona yang menghabiskan anggaran kurang lebih Rp. 6 miliar melalui dana pinjaman PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) tahun anggaran 2021 kembali jadi sorotan publik. Pasalnya, pasar yang selesai dibangun tahun 2022 tersebut hingga kini belum difungsikan dan tak terlihat tanda tanda akan segera digunakan.
Sorotan warga Sangihe cukup beralasan karena proyek yang dinilai mubazir tersebut hanya menambah beban daerah yang harus menanggung angsuran pinjaman PEN selama 8 tahun.
"Kami mendesak pemda melalui OPD teknis untuk segera memfungsikan pasar tersebut. Ingat, ada beban hutang yang harus dicicil gara - gara hutang PEN untuk membiayai proyek tersebut" Ujar salah satu warga Tona yang setiap harinya menyaksikan kondisi pasar tersebut.
Kadis Perindagda Sangihe, Rivai Mahdang, SH ketika dihubungi menyatakan, dari 22 kios darerah yang dibangun, sudah ada 6 yang telah ditempati. Selama ini, kata Mahdang, pihaknya tetap berupaya agar pasar Tona bisa difungsikan.
"Kami berupaya mulai dari aspek marketing juga ada beberapa permohonan untuk memperbaiki akses masuk pasar dan terminal. Adanya rekayasa trayek angkutan juga diperlukan agar kendaraan umum bisa melewati pasar sehingga menambah daya tarik masyarakat berdagang dan aktifitas transaksi jual beli bisa diwujudkan," Jelas Mahdang.
Sebelumnya, tahun 2021 pemkab Sangihe saat dipimpin Bupati Jabes Ezar Gaghana telah mengajukan pinjaman PEN senilai Rp. 199 miliar ke pemerintah pusat untuk membiayai berbagai proyek infrastruktur. Salah satunya proyek Pasar Tona yang saat ini terus diupayakan agar bisa difungsikan. (Vickh)