Kota Bitung Sudah Kondusif, Kapolda Sulut Minta Warga Tidak Terprovokasi dan Pelaku Penganiayaan Serahkan Diri - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Kota Bitung Sudah Kondusif, Kapolda Sulut Minta Warga Tidak Terprovokasi dan Pelaku Penganiayaan Serahkan Diri

Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto saat menggelar konferensi pers di Polres Bitung. (Foto: Humas Polda Sulut)

Sulut24.com, BITUNG - Pasca bentrokan dua kelompok yang terjadi pada Sabtu (25/11/2023) pukul 16.30 Wita, situasi kamtibmas di Kota Bitung kini sudah kondusif. Namun demikian polisi masih tetap berjaga di beberapa titik.

Hal itu disampaikan Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) Irjen Pol Setyo Budiyanto saat menggelar konferensi pers, yang dihadiri sejumlah wartawan baik, cetak, elektronik dan media online, di Polres Bitung, Minggu (26/11/2023) malam.

"Kami sampaikan kepada seluruh masyarakat khususnya yang ada di Kota Bitung dan umumnya masyarakat Sulut serta seluruh masyarakat Indonesia, sampai dengan malam ini situasi dan kondisi di wilayah Kota Bitung sudah aman dan terkendali," ujar Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto.

Menurutnya, ia sudah melakukan banyak kegiatan dari mulai pagi sampai dengan malam ini, dan banyak melakukan pertemuan dengan para tokoh, masyarakat, dan komunitas, dan malam ini terlihat aktivitas masyarakat di beberapa tempat sudah berjalan seperti biasa. 

"Mereka melakukan banyak kegiatan perekonomian dan berjalan sebagaimana mestinya. Ini menunjukkan bahwa kegiatan atau aktivitas dan situasi kondisi di wilayah Kota Bitung sudah aman dan terkendali," kata Irjen Pol Setyo, didampingi Kabid Humas Kombes Pol Iis Kristian, Dirreskrimum Kombes Pol Gani F. Siahaan dan jajaran Forkopimda Kota Bitung.

Pada peristiwa bentrokan antara Ormas Adat dan Ormas Keagamaan yang menyebabkan tiga korban yaitu dua luka-luka dan satu meninggal dunia ini, polisi sudah menangkap sebanyak 7 terduga pelaku.

"Polisi sudah menangkap sebanyak 7 terduga pelaku, yaitu pria inisial RP dan HP yang diduga melakukan penganiayaan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Kelurahan Sari Kelapa, dan 5 terduga pelaku di TKP Jalan Sudirman, yaitu pria inisial GK, FL, BI, MP dan RA," ungkap Irjen Pol Setyo.

Selain menangkap para terduga pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain 5 sajam jenis parang, pedang samurai, badik dan anak panah, serta 2 buah kayu totara.

Jenderal bintang dua ini juga berpesan kepada seluruh masyarakat agar bersama-sama ikut berpartisipasi menjaga keamanan. Untuk menjaga situasi ini, lanjutnya, tidak hanya masyarakat tapi juga para tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat,

"Dukung pelaksanaan tugas baik dari TNI, Polri maupun Pemerintah Kota Bitung. Kemarin malam sudah dilakukan pertemuan, sudah ada komitmen dan kesepakatan untuk tidak memperpanjang masalah ini dan kemudian mempercayakan proses penyelesaiannya secara prosedur hukum," pesan Irjen Pol Setyo.

Terkait isu-isu yang bertebaran, Irjen Pol Setyo meminta agar tidak mudah terprovokasi. Masyarakat diimbau jangan mudah percaya dengan isu atau informasi yang sumbernya tidak bisa dipercaya, bahkan mungkin sumber-sumber yang berasal dari akun-akun yang anonim, dan akun-akun yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"Kepada seluruh masyarakat diharapkan untuk tidak mudah terpengaruh, tidak terprovokasi dengan akun-akun atau isu-isu yang berkembang. Masyarakat diminta bersikap bijak dalam menerima informasi sekecil apapun yang berhubungan dengan situasi dan kondisi yang berkembang di wilayah Kota Bitung," imbau Irjen Pol Setyo.

Mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Direktur Penyidikan KPK ini mengimbau kepada para pelaku yang melakukan tindak pidana penganiayaan kekerasan secara bersama-sama terhadap para korban agar segera menyerahkan diri ke Polres untuk kemudian menyampaikan dengan baik dan akan ditangani secara baik. 

"Saya jamin haknya diperlakukan secara baik oleh para penyidik. Kalau tidak nanti pasti akan dilakukan upaya penangkapan. Kalau melarikan diri pasti akan dilakukan upaya dan dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO)," tegas lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1989 yang berpengalaman dalam bidang reserse ini.

Perwira Tinggi (Pati) Polri asal Surabaya, Jawa Timur (Jatim) ini juga menyampaikan terima kasih kepada wartawan yang telah berpartisipasi menyampaikan imbauan, terutama membuat berita-berita secara positif yang tidak tendensius dan tidak terpengaruh dengan isu-isu yang beredar.

"Harapannya kalau rekan-rekan jurnalis menyampaikan secara proporsional, mudah-mudahan permasalahan ini bisa segera selesai. Kota Bitung bisa cepat normal kembali, sebagaimana biasa, sesuai falsafah torang samua basudara," pungkas Irjen Pol Setyo. (Simon)