Caleg Petahana PDIP Dapil 4 Jimmy Mekel dan Edwin Kambey Masih Sakti - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Caleg Petahana PDIP Dapil 4 Jimmy Mekel dan Edwin Kambey Masih Sakti

Caleg Petahana Jimmy Mekel dan Edwin Kambey (Foto: Ist)

Sulut24.com, MINUT -  Petahana kemungkinan besar sangat susah dikalahkan Caleg pendatang baru pada Pileg 2024.

Caleg pendatang baru masih belum punya kekuatan untuk menggeser kekuatan petahana dari perolehan suara yang signifikan.

Seperti di dapil 4 (Kauditan-Kema) DPRD Minut dimana 2 petahana PDI Perjuangan Jimmy Mekel dan Edwin Kambey di prediksi masih berpeluang duduk di kursi DPRD Minut.

Caleg incumbent dengan kekuatan basis suara yang telah mereka rawat selama hampir lima tahun, tentu akan lebih memungkinkan untuk menang mudah dibandingkan caleg pendatang baru yang memang memulai semuanya dari nol.

Atas dasar itu, caleg pendatang baru mesti bekerja lebih keras lagi untuk meningkatkan intensitas pertemuan tatap muka dengan masyarakat pemilih potensial. 

Sebab kadangkala, caleg petahana yang menjadi pesaing, bahkan kerap mengurangi intensitas pertemuan mereka dengan masyarakat karena sudah merasa di atas angin dan telah merawat massa pendukung mereka.

"Makanya caleg pendatang baru harus punya banyak waktu untuk bertemu masyarakat dibandingkan dengan caleg petahana. Karena mereka baru muncul, mereka harus mampu mengejar popularitas dengan melakukan pendekatan yang bisa meningkatkan antusiasme dan simpati pemilih potensial,” kata Akademisi Dr. Ronny Lumanauw.

Lumanauw juga menyebut, para caleg petahana perlu mewaspadai caleg pendatang baru yang memang memiliki modal finansial yang kuat dan tidak mulai dari titik nol. Apalagi, rata-rata caleg yang diusung Parpol untuk bertarung di level DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota, saat ini adalah mereka yang memiliki kekuatan finansial yang cukup untuk memfasilitasi pengadaan atribut kampanye maupun mengadakan pertemuan dengan masyarakat.

“Makanya caleg petahana yang sudah punya basis massa yang kuat, bisa saja akan tersalip di sisa waktu tiga bulan terakhir. Incumbent mesti menjaga ritme pertemuan dengan masyarakat, merawat basis yang telah mereka jaga dan jangan sampai mengendorkan penyebaran atribut kampanye,” pungkasnya. (Joyke)