Segel Dilepas, Ini Penjelasan Lengkap Pemerintah
Setelah ketegangan antara perangkat desa dan DPRD memuncak, kini kedua pihak saling membuka diri. Pemerintah dan DPRD menyepakati enam rekomendasi penting demi membangun kembali sinergitas.
Sulut24.com, TALAUD - Ketegangan yang sempat terjadi antara kepala desa, perangkat desa, dan DPRD Kabupaten Kepulauan Talaud akhirnya menemukan titik terang. Hal ini menyusul pertemuan tertutup antara pemerintah dengan pimpinan DPRD. Asisten I Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud, Daud Malensang, mengatakan bahwa pertemuan tersebut menghasilkan enam poin rekomendasi penting.
Salah satu poin rekomendasi tersebut langsung direalisasikan, yakni pembukaan segel ruang rapat paripurna DPRD Kepulauan Talaud. Langkah ini menjadi simbol pemulihan komunikasi antara pemerintah desa dan lembaga legislatif daerah.
“Hari ini masing-masing pihak telah membuka diri, baik dari perwakilan kepala desa dan perangkat desa, ketua bersama sekretaris APDESI, maupun dari DPRD yang diwakili oleh Ketua Komisi III, Meike Mangaguwi,” ujar Daud Malensang kepada awak media, Rabu (16/4).
Ia menegaskan bahwa semangat membangun Talaud didasari oleh kasih antar sesama. Oleh karena itu, perbedaan pandangan yang sempat memanas beberapa waktu lalu dianggap sebagai bentuk kesalahpahaman komunikasi semata.
“Dengan konsep kasih ini, segala perbedaan pikiran dan sudut pandang hari ini dinyatakan hanya sebagai kesalahan komunikasi,” tambahnya.
Daud juga menyampaikan bahwa pembukaan segel ruang paripurna ini bukan merupakan bentuk arogansi dari pihak pemerintah desa, melainkan langkah konstruktif untuk mengembalikan sinergitas yang sempat terganggu.
Pembukaan palang pintu ruang rapat DPRD menjadi penegasan bahwa semua pihak berkomitmen membangun Talaud secara bersama. Ruang rakyat yang sempat disegel kini dibuka kembali, menandakan dimulainya kembali aktivitas legislatif di Kabupaten Kepulauan Talaud.
“Dengan dibukanya kembali ruangan rakyat ini, maka aktivitas mulai hari ini dapat kembali berjalan. Beberapa hal yang sebelumnya dianggap menodai kini telah berhasil diurai,” jelas Daud Malensang. (Ezra/fn)