Australia Perkuat Jejak di Sulut, Konsul Jenderal Kunjungi Manado, Bitung, hingga Universitas Sam Ratulangi
Suasana pertemuan Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias bersama Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus (Foto: Ist)
Kunjungan Todd Dias ke Sulawesi Utara buka peluang kerja sama strategis di bidang ekonomi, pendidikan, media, dan kebudayaan.
Sulut24.com, MANADO - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menerima kunjungan kehormatan dari Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, dalam rangka memperkuat kerja sama bilateral antara Australia dan Indonesia Timur, khususnya Sulawesi Utara.
Kunjungan ini diagendakan berlangsung pada 14 hingga 17 Mei 2025 dan mencakup sejumlah agenda penting lintas sektor.
Kehadiran Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias tersebut diterima langsung oleh Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus serta didampingi oleh Asisten III Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Dr. Fransiscus Engelbert Manumpil, yang saat ini juga menjabat sebagai Penjabat Bupati Kepulauan Talaud.
“Kunjungan ini merupakan bentuk nyata komitmen Australia dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia dan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara,” ujar Gubernur Yulius, Kamis (15/5).
Selama lawatannya, Todd Dias bertemu dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Wali Kota Manado beserta Manly Manado Society dan Bridge of Hope. Ia juga mengunjungi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) dan memberikan kuliah umum kepada mahasiswa dan akademisi.
Selain sektor pendidikan, Dias juga menaruh perhatian pada peningkatan kualitas jurnalisme. Ia memberikan arahan pada program Building Capacity of Journalists yang diselenggarakan CNN Indonesia Academy di Manado.
Program ini bertujuan mengasah kemampuan jurnalis lokal dalam meliput isu-isu ekonomi dan kebijakan publik, serta dibiayai langsung oleh Konsulat Jenderal Australia.
Wilayah ekonomi strategis turut menjadi sorotan dalam kunjungan ini. Dias meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kota Bitung dan kawasan pariwisata Likupang di Minahasa Utara.
Kedua wilayah tersebut dinilai memiliki potensi besar untuk kerja sama investasi dan pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan.
Tak hanya itu, Dias juga membawa kembali Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) ke Manado untuk kedua kalinya. Festival ini menayangkan sejumlah film pilihan Australia yang dapat dinikmati oleh publik dan komunitas alumni Australia di Sulut, sebagai upaya mempererat hubungan budaya antarnegara.
“Saya sangat senang kembali ke Sulawesi Utara. Kami melihat potensi besar dalam memperkuat hubungan di berbagai sektor. Kami berharap program seperti FSAI, beasiswa, kemitraan penelitian, dan pengembangan profesional bisa membawa manfaat nyata bagi masyarakat Sulut,” ujar Dias.
Kunjungan ini menegaskan komitmen Pemerintah Australia untuk terus membina hubungan jangka panjang dengan provinsi-provinsi di Indonesia timur, serta memperkuat kolaborasi yang berdampak langsung pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat lokal. (ep/fn)