Peduli dan Sigap, PLN Minahasa Salurkan Bantuan dan Buka Pintu Air untuk Kurangi Dampak Banjir
Suasana Penyaluran bantuan sembako kepada masyarakat (Foto: Ist)
PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Minahasa salurkan bantuan sembako untuk warga Desa Kiniar dan Toulour yang terdampak banjir Danau Tondano, sambil terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk solusi jangka panjang.
Sulut24.com, MINAHASA - PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan (UP) Minahasa menunjukkan kepedulian nyata terhadap warga yang terdampak banjir di wilayah sekitar Danau Tondano. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL/CSR), PLN menyalurkan bantuan kepada warga Desa Kiniar dan Toulour yang sejak beberapa waktu terakhir terdampak naiknya permukaan air danau.
Aksi sosial ini dipimpin langsung oleh Manager PLN NP UP Minahasa, Aries Indrianto Elisa, bersama jajaran manajemen dan karyawan PLN. Bantuan yang diberikan berupa kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, telur, dan mie instan. Bantuan diserahkan langsung kepada warga dengan didampingi oleh Lurah setempat.
“Kami turut merasakan apa yang dialami oleh masyarakat di sekitar DAS Tondano. Kondisi ini tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga menuntut perhatian dan kerja sama semua pihak,” ujar Aries, Jumat (23/5).
Menanggapi keluhan masyarakat yang mengaitkan banjir dengan pengelolaan pintu air, Aries menegaskan bahwa PLN telah membuka 100% Flap Pintu Air di Intake PLTA Tonsealama sejak 2 Mei 2025.
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen bersama antara PLN, pemerintah kabupaten Minahasa, dan instansi terkait lainnya.
“Kami tetap berkomitmen untuk menjaga transparansi dan bekerja sama dengan pemerintah, camat, lurah, hingga kepala desa. Bukaan pintu air sudah maksimal. Sekarang kami fokus membantu masyarakat dan mencari solusi jangka panjang atas masalah ini,” jelasnya.
PLN NP UP Minahasa juga memastikan bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait guna mencari solusi permanen atas banjir yang terjadi. Koordinasi melibatkan Pemerintah Kabupaten Minahasa, Dinas terkait, serta aparat wilayah di tingkat kecamatan dan desa.
“Kami berharap kondisi ini segera membaik agar masyarakat bisa kembali menjalani aktivitas secara normal,” tutup Aries. (fn)