Pick-Up Bermuatan Kopra Terjun ke Sungai dari Jembatan di Talaud, Begini Kronologinya
Seorang anggota kepolisian sedang melakukan pemeriksaan kondisi mobil pick up (Foto: Humas Polres Talaud)
Kecelakaan tunggal di Jembatan Tampanio, Desa Pampalu, menyebabkan dua orang luka-luka dan kerugian hingga puluhan juta rupiah. Polisi masih selidiki penyebab pasti.
Sulut24.com, TALAUD - Sebuah mobil pick-up bermuatan kopra mengalami kecelakaan tunggal dan terjun ke sungai sedalam lima meter di Jembatan Tampanio, Desa Pampalu, Kecamatan Beo Selatan, Kabupaten Kepulauan Talaud, Selasa (20/5/2025) sekitar pukul 13.00 WITA. Insiden ini mengakibatkan dua orang mengalami luka-luka dan kerugian material ditaksir mencapai Rp. 20 juta.
Kendaraan jenis Isuzu Traga warna putih dengan nomor polisi DL 5899 QB itu dikemudikan oleh lelaki Masri Parauba (39), warga Desa Tarohan I, Kecamatan Beo Selatan, dengan penumpang Marhopli Sarendeng (51), seorang petani dari desa yang sama. Kendaraan tersebut mengangkut 42 karung kopra dan sedang dalam perjalanan dari Desa Tarohan menuju Melonguane.
Kasat Lantas Polres Kepulauan Talaud, Iptu Christian Mewengkang dalam keterangan kepada media mengatakan, kecelakaan bermula saat kendaraan melintasi jalan menikung menuju Jembatan Tampanio. Diduga karena kondisi jalan dan beban kendaraan, ban sebelah kiri pick-up keluar dari badan jalan, menyebabkan kendaraan oleng dan tidak bisa dikendalikan.
“Kendaraan kemudian menabrak pagar jembatan dan terjun ke sungai bersama pengemudi serta penumpangnya,” ujar Iptu Mewengkang.
Akibat kecelakaan tersebut, kedua korban mengalami luka ringan dan segera dilarikan ke RSUD Talaud di Mala untuk mendapat perawatan medis.
Pihak kepolisian yang menerima laporan langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk melakukan serangkaian tindakan, termasuk membuat laporan polisi (LP), olah tempat kejadian perkara (TKP), dokumentasi lokasi, serta mengamankan barang bukti dan membuat visum luka.
Kapolres Kepulauan Talaud, AKBP Arie Sulistyo Nugroho, melalui Kasat Lantas mengimbau para pengendara untuk selalu waspada dan memastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum melakukan perjalanan, terutama di jalur-jalur rawan seperti jembatan dan tikungan tajam.
“Kami mengimbau seluruh pengguna jalan, khususnya pengemudi kendaraan bermuatan, agar selalu mengutamakan keselamatan dan berhati-hati saat berkendara,” tegas Mewengkang.
Saat ini, penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan. (ep/fn)