Delapan Tahun Yayasan Bumi Tangguh: Menempa Harapan, Menumbuhkan Ketangguhan - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Delapan Tahun Yayasan Bumi Tangguh: Menempa Harapan, Menumbuhkan Ketangguhan

Sulut24.com, MANADO - Pada Senin, 9 Juni 2025, genap delapan (8) tahun Yayasan Bumi Tangguh (YBT) berkiprah. Lembaga nirlaba ini dipimpin Dennie Mamonto, konsisten menjadi salah satu organisasi yang aktif bergerak dalam penanggulangan bencana, pemulihan lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat di Indonesia. 

YBT didirikan 9 Juni 2017. Dalam refleksinya, Ketua YBT, Dennie Mamonto, menyampaikan bahwa delapan tahun perjalanan ini bukan sekadar tentang memberikan bantuan, tetapi tentang membangun kembali kehidupan bersama masyarakat. 

“Kami belajar langsung dari lapangan bahwa pemulihan pascabencana harus berakar dari masyarakat. Ketangguhan bukan hanya soal bangunan fisik, tapi tentang harapan yang tumbuh kembali,” ungkapnya pada rilis yang diterima redaksi media ini, Selasa (10/6). 

Saat ini, YBT berkantor di kompleks Lembah Sari No 40a Lingk I Kelurahan Winangun Satu, Malalayang, Manado. Dalam kiprahnya, YBT telah terlibat dalam berbagai kegiatan tanggap bencana, mulai dari gempa bumi, banjir, hingga letusan gunung berapi. Di Lombok (NTB), pascabencana gempa 2018.

Saat itu, YBT bersama komunitas lokal membangun lebih dari 700 unit hunian sementara. Lalu di lokasi lain, yakni di Sigi, Sulawesi Tengah, dibangun sebanyak 600 rumah permanen. Rumah-rumah itu dibangun menggunakan metode ferrocement dan retrofit yang ramah gempa, sebagai bagian dari rekonstruksi pascabencana gempa, likuifaksi dan tsunami 2018. 

Pada tragedi tsunami di Lampung tahun 2019, tim YBT turut hadir dalam evakuasi, distribusi logistik, dan penyediaan shelter darurat. Tahun 2023, YBT terus bergerak, termasuk dalam respons banjir bandang di kawasan Danau Tondano di Desa Papakelan, Minahasa, dan banjir bandang di beberapa bagian Kota Manado. 

Terbaru, pada awal 2025, YBT turut ambil bagian dalam tanggap darurat letusan Gunung Lewotobi (Laki-laki) di Larantuka, Nusa Tenggara Timur. YBT bergerak bersama memberikan bantuan kemanusiaan, logistik, dan dukungan psikososial bagi warga terdampak.

Perjalanan YBT tidak berhenti pada tahap tanggap darurat bencana saja. YBT telah fokus pada penguatan ketangguhan masyarakat secara berkelanjutan. Salah satunya melalui dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Minahasa sejak 2019 dalam mengatasi ledakan populasi eceng gondok di Danau Tondano, yang berdampak pada ekosistem dan aktivitas masyarakat. 

Selanjutnya di Likupang, YBT juga melaksanakan program restorasi mangrove yang menyatu dengan penguatan ekonomi perempuan. Kelompok-kelompok perempuan dilibatkan dalam pembibitan, penanaman, serta pengembangan usaha kecil berbasis hasil mangrove, seperti olahan makanan dan kerajinan. Inisiatif ini tidak hanya memulihkan ekosistem, tapi juga menggerakkan ekonomi keluarga dan menumbuhkan kepemimpinan perempuan di tingkat lokal.

Sejak awal berdiri hingga kini, YBT berkomitmen untuk terus memperkuat jejaring kemitraan dan kolaborasi lintas sektor. Sejak 2018, YBT juga telah menjalin kemitraan strategis dengan berbagai lembaga nasional maupun internasional.

Lebih dari itu, YBT dipercayakan mengelola dana bantuan berskala besar dari donor internasional, dengan tata kelola yang transparan dan audit independen tahunan. Kepercayaan ini mencerminkan kapasitas manajemen dan akuntabilitas yang terus dibangun dan diperkuat oleh YBT dalam menjalankan setiap programnya.

Fokus utama YBT ke depan, sebut Mamonto, meliputi peningkatan kapasitas komunitas dalam menghadapi risiko bencana dan perubahan iklim, mendorong pemulihan ekonomi dan ekologi pascabencana, serta memperluas advokasi dan kemitraan dengan pemerintah daerah, komunitas akar rumput, dan mitra pembangunan nasional dan internasional.

“Delapan tahun ini hanyalah awal,” ujar Mamonto. “Kami akan terus berjalan bersama masyarakat, bukan untuk menjadi pahlawan, tapi menjadi bagian dari solusi yang tumbuh dari gotong royong. Karena ketangguhan tidak dibangun dalam satu malam—ia ditempa bersama, di tengah krisis, dengan semangat tak kenal menyerah,” menutup uraiannya.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

 yayasanbumitangguh@gmail.com | 📞 0813 6044 2788

🌐 www.bumitangguh.or.id

📷 IG: @yayasanbumitangguh | FB: Bumi Tangguh. (*/ein_ag)