Tragedi KM. Barcelona V.A, Bupati Talaud Dukung Penuh Pencarian Korban Hilang - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Tragedi KM. Barcelona V.A, Bupati Talaud Dukung Penuh Pencarian Korban Hilang

Suasana konferensi pers (Foto: ist)

Tim SAR Gabungan Masih Lakukan Pencarian Korban di Perairan Talise; Pemerintah Talaud Berikan Dukungan Kepada Keluarga Korban.

Sulut24.com, TALAUD - Bupati Kepulauan Talaud, Welly Titah, menghadiri jumpa pers Posko SAR Gabungan terkait insiden kebakaran kapal KM Barcelona VA di perairan Pulau Talise, Sulawesi Utara, pada 20 Juli 2025. Acara digelar di Terminal Pelabuhan Manado, Sulawesi Utara, Senin (28/7).

Dalam keterangan pers, Bupati Titah menyampaikan dukacita kepada keluarga korban dan mengapresiasi kerja tim SAR gabungan yang terus melakukan pencarian dan evakuasi.

"Kami terus mendukung upaya tim SAR dan berharap semua korban dapat segera ditemukan," kata Titah.

Posko SAR Gabungan menyampaikan bahwa operasi pencarian masih berlangsung, dengan fokus pada penyelamatan korban yang belum ditemukan. 

Sejauh ini, sejumlah korban selamat telah berhasil dievakuasi, namun belum ada laporan resmi mengenai jumlah pasti korban jiwa.

Penyebab kebakaran KM Barcelona V.A masih dalam penyelidikan oleh otoritas terkait. 

Kapal tersebut terbakar saat berlayar di sekitar Pulau Talise dan mengangkut ratusan penumpang serta awak kapal.

Bupati Titah menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud akan memberikan bantuan logistik dan pendampingan psikososial kepada keluarga korban. 

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mendukung proses SAR yang sedang berlangsung.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan semua pihak agar bantuan bagi para korban dan keluarganya tersalurkan dengan baik," tambahnya.

Jumpa pers turut dihadiri perwakilan dari Basarnas, TNI, Polri, dan instansi terkait lainnya. Tim SAR masih bersiaga di lokasi dan memantau perkembangan situasi di sekitar perairan Talise.

Kecelakaan laut merupakan salah satu risiko transportasi antarpulau di wilayah kepulauan seperti Sulawesi Utara. Data Basarnas menunjukkan bahwa sepanjang 2024, terdapat sejumlah kecelakaan laut di kawasan Indonesia timur, sebagian besar disebabkan oleh cuaca buruk dan kelalaian teknis.

Otoritas setempat mengimbau operator kapal untuk meningkatkan standar keselamatan pelayaran dan melakukan pemeriksaan rutin sebelum keberangkatan. (ep)