Presiden Prabowo Perintahkan Investigasi Insiden Rantis Brimob Tewaskan Pengemudi Ojek Online - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Presiden Prabowo Perintahkan Investigasi Insiden Rantis Brimob Tewaskan Pengemudi Ojek Online

Tangkapan layar Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan keterangan pers (Foto: ist)

Kepala Negara sampaikan belasungkawa dan janji perhatian khusus untuk keluarga korban.

Sulut24.com, MANADO - Presiden Prabowo Subianto memerintahkan investigasi menyeluruh atas insiden kendaraan taktis (rantis) Brimob yang menabrak seorang pengemudi ojek online hingga tewas saat aksi unjuk rasa di Jakarta, Kamis (28/8). Korban bernama Affan Kurniawan meninggal dunia setelah tertabrak dalam kericuhan demonstrasi.

“Saya atas nama pribadi dan atas nama pemerintah Republik Indonesia mengucapkan turut berdukacita, menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Saya sangat prihatin dan sangat sedih atas peristiwa ini,” kata Prabowo dalam pernyataan resmi melalui kanal YouTube Sekretariat Kabinet RI, Jumat (29/8).

Prabowo menyebut pemerintah akan menjamin kehidupan keluarga korban. 

“Pemerintah akan memberi perhatian khusus kepada adik-adiknya maupun kakak-kakaknya,” ujarnya.

Kepala negara menegaskan pihaknya terkejut dan kecewa dengan tindakan aparat yang dinilai berlebihan. 

“Saya sudah perintahkan agar insiden tadi malam diusut secara tuntas dan transparan serta petugas yang terlibat harus bertanggung jawab,” ucapnya.

Ia menambahkan, jika ditemukan pelanggaran prosedur, aparat yang bersangkutan akan dikenai sanksi tegas. 

“Seandainya diketemukan mereka melakukan tindakan di luar kepatutan dan ketentuan maka akan kita ambil tindakan sekeras-kerasnya sesuai hukum yang berlaku,” kata Prabowo.

Insiden ini terjadi di tengah demonstrasi buruh dan mahasiswa terkait tuntutan kenaikan upah minimum serta kebijakan pemerintah. Aksi tersebut diwarnai bentrokan antara massa dan aparat keamanan.

Ketua Komnas HAM Anis Hidayah mengatakan bahwa lembaga Komnas HAM mengecam insiden tersebut. Ia menilai tindakan tersebut merupakan tindakan kekerasan yang tidak bisa ditoleransi dan berpotensi melanggar HAM. 

“Komnas HAM menaruh atensi yang sangat serius, kami akan turun ke lapangan untuk meminta sejumlah informasi pihak,” ungkap Anis Hidayah di Jakarta, Jumat (29/8) dikutip dari Investor.id

Anis Hidayah juga mendesak pihak kepolisian untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi HAM saat menghadapi massa aksi. (fn)