Warga Beo Keluhkan Kualitas Pertalite Diduga Buruk - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Warga Beo Keluhkan Kualitas Pertalite Diduga Buruk

Gambar pertalite yang diambil oleh IL (Foto: ist)

Unggahan di media sosial sebut BBM merusak mesin kendaraan, APMS Beo belum beri penjelasan.

Sulut24.com, TALAUD - Warga Kecamatan Beo, Kabupaten Kepulauan Talaud, mengeluhkan kualitas bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang dijual di wilayah tersebut. Keluhan pertama kali disampaikan melalui unggahan media sosial seorang warga berinisial IL yang menyebut Pertalite di Beo diduga bercampur zat lain hingga merusak mesin motor.

Dalam unggahan di grup publik Facebook “Talaud”, IL menulis: “Ini minya Pertalite di Beo so memang bagini dpe kualitas...? Pe…iii cuma bekeng rusak motor ini… Mo suka untung banya mar mo bekeng rugi orang… Minya ngoni jaga jual stiap minggu ta ganti-ganti dpe warna… Mohon bantu dulu pak dewan Kalu nyanda mo togor, stel pongo ini penjual.”

IL mengaku sepeda motornya mengalami kerusakan setelah menggunakan Pertalite yang dibeli di Beo. Ia meminta perhatian pemerintah daerah dan pihak berwenang untuk menindaklanjuti dugaan pencampuran BBM tersebut.

Tangkapan layar keluhan masyarakat terkait kualitas pertalite (Foto: ist)

Sejumlah warga lain menyatakan hal serupa. Mereka khawatir kualitas Pertalite yang buruk dapat berdampak pada kendaraan roda dua maupun roda empat. 

“Kalau benar ada pencampuran, maka konsumen yang paling dirugikan,” kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Dari laporan warga, terdapat dugaan praktik pencampuran Pertalite oleh oknum penjual di APMS (Agen Penyalur Minyak dan Solar) Beo untuk memperoleh keuntungan lebih. Dugaan ini belum dapat dipastikan karena pihak APMS belum memberikan keterangan resmi.

Hingga berita ini diturunkan, manajemen APMS Beo maupun otoritas terkait belum memberikan konfirmasi. Pertamina sebagai pemasok BBM nasional juga belum mengeluarkan pernyataan terkait keluhan warga tersebut.

Kasus dugaan penurunan kualitas BBM bukan yang pertama kali muncul di daerah terpencil. Sebelumnya, beberapa daerah di Indonesia Timur juga melaporkan keluhan serupa, terutama terkait pasokan BBM bersubsidi yang rawan penyalahgunaan dalam distribusi.

Berdasarkan data yang dihimpun, terdapat beberapa perbedaan antara pertalite murni dan pertalite campuran.

Pertalite murni memiliki ciri khas berwarna hijau muda bening dengan tingkat kejernihan yang stabil tanpa adanya lapisan terpisah di dalam wadah. 

Cairannya tampak bersih, tidak mengandung partikel atau kotoran, serta aromanya kuat dan khas bensin. Saat digunakan, Pertalite murni membuat mesin bekerja lebih stabil, responsif, dan tidak menimbulkan suara aneh atau brebet.

Sementara itu, Pertalite campuran biasanya memiliki warna yang lebih pucat, kekuningan, atau kadang keruh, serta sering ditemukan adanya lapisan terpisah yang menandakan campuran air atau cairan lain. Teksturnya tidak sejernih Pertalite asli dan terkadang meninggalkan endapan. 

Dari sisi pemakaian, Pertalite campuran menyebabkan mesin cepat kehilangan tenaga, sulit dinyalakan, dan berpotensi merusak karburator atau injektor dalam jangka panjang. (ep)