Listrik Sering Padam, Warga Bambung Minta Penjelasan Terbuka dari PLN
Yolanda Madea (Foto: ist)
Keluhan hingga tujuh kali pemadaman per hari dinilai ganggu aktivitas warga dan usaha kecil.
Sulut24.com, TALAUD - Warga Desa Bambung, Kecamatan Gemeh, Kabupaten Kepulauan Talaud, mengeluhkan pemadaman listrik yang disebut terjadi hingga tujuh kali dalam sehari, menyebabkan terganggunya aktivitas rumah tangga, usaha kecil, dan kegiatan masyarakat.
Keluhan tersebut disampaikan warga melalui perwakilan mereka, Yolanda Madea, Minggu (23/10), yang meminta penjelasan terbuka dari pihak PLN mengenai penyebab gangguan.
Madea mengatakan pemadaman berulang telah mempengaruhi berbagai kegiatan warga, mulai dari ibadah hingga aktivitas organisasi.
“Kondisi ini sudah sangat menyulitkan. Ada banyak kegiatan yang tertunda karena listrik padam tiba-tiba,” ujar Madea.
Sejumlah pelaku usaha rumahan mengalami dampak langsung. Seorang penjual kue mengaku tidak dapat menyelesaikan pesanan karena alat pendukung produksi tidak bisa dioperasikan saat listrik padam.
“Kalau listrik padam, pekerjaan terhenti total. Kadang pesanan tidak bisa selesai,” katanya.
Warga juga menyampaikan kekhawatiran terkait situasi darurat medis ketika listrik padam mendadak.
Mereka menilai ketidakstabilan daya dapat memperburuk kondisi pasien yang membutuhkan penanganan cepat dan konsisten.
Selain itu, warga mengaku belum mengetahui prosedur pengaduan resmi apabila terjadi kerusakan alat elektronik akibat pemadaman.
Tidak adanya informasi yang jelas membuat masyarakat bingung mengenai mekanisme pelaporan dan pihak yang bertanggung jawab.
Meski banyak keluhan, warga menegaskan tidak berniat menyalahkan pihak penyedia layanan listrik. Mereka meminta adanya komunikasi yang lebih jelas agar masyarakat memahami situasi teknis di lapangan.
“Jika pihak PLN merasa benar, jangan takut salah. Masyarakat hanya meminta edukasi. Kami ingin tahu kendala apa saja sampai lampu bisa padam hampir setiap hari,” kata Madea.
Warga mengusulkan pembuatan video edukasi yang berisi penjelasan penyebab pemadaman, kendala teknis, langkah perbaikan yang sedang dilakukan, serta panduan agar masyarakat tidak salah menafsirkan situasi.
Konten tersebut diharapkan dapat dibagikan melalui media sosial dan grup warga untuk memudahkan akses informasi.
Aspirasi ini disampaikan agar pelayanan listrik dapat lebih transparan dan hubungan antara masyarakat dan penyedia layanan tetap harmonis.
Warga berharap pihak terkait menindaklanjuti keluhan tersebut dengan langkah konkret dan penjelasan terbuka. (fn)

