Pelindo Diprotes Atas Aturan Pembatasan Pengantar di Pelabuhan Manado
Alpianus Tempongbuka (Foto: ist)
Mahasiswa dan Warga Nusa Utara Nilai Kebijakan Memberatkan Penumpang.
Sulut24.com, MANADO – Kebijakan baru PT Pelindo yang membatasi pengantar masuk ke area dermaga Pelabuhan Manado menuai penolakan dari warga dan mahasiswa asal Nusa Utara.
Aturan tersebut dinilai menyulitkan penumpang yang biasa dibantu keluarga membawa barang bawaan saat keberangkatan.
Ketua Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Alpianus Tempongbuka, mengatakan masyarakat Nusa Utara sejak lama memiliki kebiasaan mengantar anggota keluarga yang akan berangkat ke pelabuhan.
“Ini bukan hal baru. Kebiasaan itu membantu meringankan beban barang bawaan penumpang,” ujarnya, Sabtu (22/11).
Menurutnya, meski kebijakan tersebut merujuk pada ketentuan resmi, penerapannya perlu mempertimbangkan kondisi sosial masyarakat.
“Aturan harus memandang situasi dan kondisi, bukan justru menimbulkan krisis kepercayaan,” kata Alpianus.
Ia menilai Pelabuhan Manado masih memiliki banyak kekurangan dari segi sarana dan prasarana sehingga tidak siap menerapkan pembatasan-pembatasan baru.
Salah satu persoalan yang dikeluhkan adalah akses naik-turun kapal yang dinilai masih belum memadai.
“Tangga kapal cukup tinggi dan tidak efektif untuk penggunaan troli, sehingga penumpang tetap harus membayar buruh angkut,” ujarnya.
Mahasiswa asal Nusa Utara juga disebut terdampak karena mereka umumnya membawa banyak bekal dari desa. Pembatasan akses pengantar membuat mereka harus mengeluarkan biaya tambahan untuk jasa angkut barang.
Alpianus meminta pemerintah daerah berkoordinasi dengan Pelindo untuk mencari solusi yang tidak membebani masyarakat.
Ia menilai fasilitas pelabuhan harus ditingkatkan terlebih dahulu sebelum menerapkan perubahan signifikan.
“Jika infrastrukturnya sudah memadai seperti bandara atau Pelabuhan Bitung yang memiliki ruang khusus pengantar dan penjemput, aturan seperti ini bisa diberlakukan,” katanya.
Penolakan terhadap kebijakan tersebut ramai dibahas di berbagai grup media sosial publik Nusa Utara, termasuk dari kalangan mahasiswa yang menilai aturan itu tidak tepat diterapkan saat ini..
Sebelumnya, GM Pelindo Manado, Nurlayla Arbie mengatakan aturan baru yang akan diterapkan bertujuan untuk membuat suasana pelabuhan lebih tertib dan profesional.
Selain pembatasan pengantar, Pelindo juga akan akan melarang pedagang asongan untuk berjualan diatas kapal dan aktivitas jual beli dapat dilakukan di area khusus yang sudah diatur oleh pengelola pelabuhan. (fn)

