Tuange Sebut Keberagaman Menjadi Kekayaan Daerah - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Tuange Sebut Keberagaman Menjadi Kekayaan Daerah



Sulut24.com - Melonguane, Plt Bupati Petrus Simon Tuange sebut keberagaman menjadi kekayaan Daerah hal itu disampaikan pada acara halal bihalal Kejaksaan Negeri Melonguane, Rabu (19/6/2019) di Halaman Kantor Kejaksaan

Mengawali sambutannya Tuange mengucapkan selamat kepada Umat Muslim di Talaud yang sudah merayakan hari raya lebaran.

Tuange mengatakan dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat dipungkiri sering terjadi benturan antar sesama.

Untuk itu dalam kesempatan tersebut Tuange mengajak seluruh elemen masyarakat agar saling memaafkan.

"Hari ini adalah sangat tepat bagi kita untuk saling minta maaf satu sama lain, Saya mohon maaf Pak Kajari Serta keluarga besar kejaksaan Negeri Melonguane ketika dalam kapasitas saya sebagai Pelaksana Tugas Bupati banyak hal-hal yang tak dapat saya bangun, baik komunikasi maupun dalam penyelenggaraan pemerintahan," Tutur Tuange.

Lanjut Plt Bupati, Dirinya melihat sampai saat ini masyarakat Talaud masih menjujung tinggi nilai-nilai adat yang ada di tengah masyarakat.

"Ada tiga pilar penyangga di kabupaten ini yaitu pemerintah, agama dan adat. Tiga pilar ini yang senantiasa berkolaborasi terhadap pelayanan masyarakat," Tandasnya.

Menurutnya pemerintah sangat terbantu dengan hadirnya komponen adat ditengah masyarakat.

"Ada kala anak muda tidak mendengar pemerintah, namum ketika ditegur pentua adat mereka dengar," Katanya.

Terkait dengan keberagaman agama di Kabupaten Talaud, Tuange mengatakan bahwa kehadiran Umat Muslim membuat NKRI terasa di Kabupaten Talaud.

"Saya merasa NKRI hadir di daerah ini, tidak lengkap jika saudara-suadara Umat Muslim tidak ada disini, ada Buddha, Kristen, Muslim ini sebuah kekayaan besar yang harus di pelihara," Tandas Tuange.

Untuk itu Tuange mengajak semua elemen untuk untuk bersama-sama untuk membangun kebersamaan dan tidak saling menyalahkan

"Yang dibutuhkan, mari kita membangun sebuah kebersamaan, tidak perlu menyalahkan satu lain. Tugas kita melanjutkan pembangunan, memperbaiki yang tidak sesuai aturan," Tuturnya
(FNE).