Kepung Kantor Gubernur, Ratusan Warga Talaud Tanyakan Kejelasan Pelantikan E2L-Mantap - <!--Can't find substitution for tag [blog.Sulut24]-->

Widget HTML Atas

Kepung Kantor Gubernur, Ratusan Warga Talaud Tanyakan Kejelasan Pelantikan E2L-Mantap


Sulut24.com -  Manado, Ratusan warga Kabupaten Talaud bersama organisasi sayap Partai Nasdem Garda Pemuda Nasdem kepung kantot Gubernur Sulut, Senin (22/7/2019).

Batal dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati terpilih Elly Engelbert Lasut dan Wakil Bupati Moktar Arunde Parapaga mendapat respon cepat dari para pendukungnya dengan melakukan aksi damai di depan kantor Gubernur Sulawesi Utara.

Barnabas Parapaga salah seorang peserta aksi mengatakan bahwa tujuan dari aksi yang dilakukan oleh ratusan warga Talaud adalah untuk menanyakan kejelasan status Bupati dan Wakil Bupati terpilih.
"Harusnya dilantik hari ini tapi tidak dilantik. Kenapa harus ditunda," Tuturnya.

Ditempat yang sama, Hillary Brigita Lasut yang datang  mengatasnamakan Garda Pemuda Nasdem mengatakan masyarakat yang berkumpul di kantor Gubernur hanya ingin mengetahui kapan pelantikan E2L-Mantap akan dilaksanakan.
"Masyarakat hanya ingin tahu saja, kapan pelantikan E2L-Mantap," Tandas Hillary.

Tambahnya berdasarkan hasil konsultasi dengan Asisten 1 Setdaprov Sulut dan Biro Pemerintahan terungkap bahwa perlambatan pelantikan karena adanya fakta hukum baru yang disampaikan oleh 17 orang ke Kementrian Dalam Negeri.

Terkait hal tersebut Hillary mengatakan bahwa pihakya sulit menerima. “Ada fakta hukum baru yang keluar sebelum E2l Mantap terpilih, inilah yang dijadikan landasan untuk menganulir keputusan Mahkamah Konstitusi dan Pleno KPU sehingga ini jawaban ini agak sulit kami terima,” Tuturnya.

Hillary mengatakan pihaknya akan berpegang pada putusan pengadilan incraht lewat putusan MK, PTUN dan MA.

Tambahnya E2L-Mantap telah dipilih oleh rakyat Talaud dan tinggal menunggu dukungan pemerintah Pusat dan Provinsi secara Prosedural. “Kita tinggal tunggu secara prosedural pemerintah bisa mendukung suara rakyat atau tidak,” Jelas Hillary.
(FN).